Sri Mulyani harap neraca perdagangan RI surplus hingga akhir tahun
Secara kumulatif Januari-Agustus 2016, neraca perdagangan juga mengalami surplus sebesar USD 4,38 miliar, dengan total ekspor sebesar USD 91,73 miliar dan impor sebesar USD 87,34 miliar. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap neraca perdagangan surplus hingga akhir tahun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap neraca perdagangan surplus hingga akhir tahun. Hal ini dilihat dari nilai neraca perdagangan pada Agustus 2016, Indonesia mengalami surplus sebesar USD 293,6 juta.
"Sekarang kami lihat sudah mulai mendekati teritori positif. Kami berharap tentu akan relatif netral sampai dengan akhir tahun,” ujarnya di Jakarta, Kamis (22/9).
-
Apa yang dibawa oleh mertua Indah Permatasari? Itu tadi deretan potret bahagia Indah Permatasari dibawakan oleh-oleh sama mertuanya.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Menurutnya, konsumsi masyarakat sudah mulai membaik. Ini lah yang menyebabkan nilai neraca perdagangan Indonesia terus membesar sejak Januari 2016.
"Saya rasa konsumsi akan tetap dijaga. Dengan inflasi yang rendah confident dari masyarakat untuk tetap melakukan aktivitas konsumsi masih diharapkan berlanjut. Jadi itu strategi yang kita lakukan," imbuhnya.
Sebagai informasi, Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan secara kumulatif Januari-Agustus 2016, neraca perdagangan juga mengalami surplus sebesar USD 4,38 miliar, dengan total ekspor sebesar USD 91,73 miliar dan impor sebesar USD 87,34 miliar.
"Jika ekspor mengalami peningkatan maka impor akan naik juga," kata Sasmito di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/9).
Berdasarkan komoditi, Sasmito menjelaskan, komoditi nonmigas pada Agustus 2016 mengalami surplus sebesar USD 921,3 miliar, namun migas justru mengalami defisit sebesar USD 627 miliar. Bahkan secara kumulatif, nonmigas juga mengalami surplus USD 7,7 miliar dan migas juga mengalami defisit USD 3,3 miliar.
"Kalau kita lihat ekspor non migas sudah banyak yaitu USD 7,7 miliar, tapi karena pembelian untuk migas juga banyak sehingga kita tekor sebesar USD 3,3 juta. Sehingga perdagangan masih surplus USD 4,38 miliar," pungkasnya.
(mdk/idr)