Sri Mulyani: Indonesia beruntung bisa ekspor saat ekonomi melambat
Dengan adanya pelemahan ekonomi dunia, kata Ani, perdagangan pun mengalami perlambatan. Dia menegaskan komoditas ekspor yang selama ini didominasi barang produk pertanian dan tambang mengalami tekanan volume dan harga. Namun, sektor pertanian diharapkan mampu mendukung perekonomian.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia masih beruntung bisa melakukan ekspor di tengah kondisi perlambatan perekonomian global. Meskipun ekspor masih terbatas hanya pada komoditas material mentah.
"Indonesia juga relay on ekspor meski komposisi jenis ekspor masih terbatas komoditas material mentah," ujar Sri Mulyani di Menara Mandiri, Jakarta (9/12).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
Dengan adanya pelemahan ekonomi dunia, kata Ani, perdagangan pun mengalami perlambatan. Dia menegaskan komoditas ekspor yang selama ini didominasi barang produk pertanian dan tambang mengalami tekanan volume dan harga. Namun, sektor pertanian diharapkan mampu mendukung perekonomian.
"Pertanian masih sangat bisa mengisi untuk produksi dalam negeri seperti beras, jagung, kedelai dan lainnya. Ini merupakan komoditas yang diharapkan mampu dan berpotensi besar bagi ekonomi Indonesia," jelas Ani.
Untuk itu, pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi diperlukan beberapa kebijakan. Pertama, menggunakan instrumen fiskal yang bisa dikontrol oleh Pemerintah dan kedua melakukan belanja produktif.
"Belanja produktif apakah dengan infrastruktur atau sosial yang tadinya tidak targeted non subsidi jadi subsidi targeted," kata Ani.
Selain sektor pertanian, sektor konstruksi juga menyumbang perekonomian Indonesia. Sebab, saat ini volume pembangunan infrastruktur dan properti sangat gencar dilakukan.
"Dalam sejarah ekonomi Indonesia, sektor yg penting di luar pertanian adalah konstruksi. Konstruksi sehat karena volume pembangunan di bidang infrastruktur dan properti sedang booming," pungkasnya.
Baca juga:
Rupiah kembali sentuh level Rp 13.300-an per USD
Apartemen jadi primadona baru bagi para pencari rumah
Optimis produksi dipangkas buat harga minyak dunia merangkak naik
Rupiah dibuka melemah ke level Rp 13.351 per USD
Wapres JK ke CEO: Kita harus sama-sama berusaha
JK nilai keberadaan CSR sangat penting bagi perekonomian Indonesia
Pesan JK ke para CEO: Mampu hadapi masa sulit saat ekonomi lemah