Sri Mulyani: Pemerintah Terus Kerja Keras Kurangi Dampak Negatif Covid-19
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pemerintah Indonesia terus bekerja keras dalam upaya penanganan krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19. Berbagai kebijakan ditempuh, mulai dari dukungan APBN dalam program PEN sebesar Rp695 triliun, hingga memperlebar defisit 6,3 persen dari GDP.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pemerintah Indonesia terus bekerja keras dalam upaya penanganan krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19. Berbagai kebijakan ditempuh, mulai dari dukungan APBN dalam program PEN sebesar Rp695 triliun, hingga memperlebar defisit 6,3 persen dari GDP.
"Kita terus bekerja sangat keras dan cepat di dalam rangka untuk mengurangi dampak negatif yang luar biasa dari Covid-19 ini," kata dia kata Sri Mulyani, dalam acara Spectaxculer 2020 Virtual Festival, Jumat (23/10).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Siapa saja yang hadir dalam rapat terbatas Jokowi dengan Sri Mulyani? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2). Rapat itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
Dia mengatakan, di dalam menghadapi suasana tantangan kesehatan yang berakibat pada kondisi sosial ekonomi, maka pemerintah melakukan menelurkan dan melakukan tindakan-tindakan secara cepat. Mengingat, ketika kasus Covid diumumkan di Indonesia, dalam satu minggu sudah terjadi capital outflow.
"Hanya dalam satu minggu terjadi capital outflow dari Indonesia. Seluruh emerging market mengalaminya, di Indonesia mencapai Rp124 triliun capital outflow dan kemudian itu menekan nilai tukar kita dan menimbulkan kepanikan," katanya.
Oleh karena itu, pemerintah akan terus menggunakan instrumen fiskal APBN untuk bisa merespon secara adaptif dan tepat waktu untuk merespon pandemi Covid-19. Meskipun, pada kenyataannya pemerintah sendiri tidak siap ketika mengalami kontraksi ekonomi.
"Meskipun kita tetap berjuang karena kita semuanya tidak ada yang siap menghadapi ini kontraksi ekonomi harus diminimalkan," katanya.
Seperti diketahui, pada kuartal II-2020 sebagian besar negara mengalami kontraksi yang sangat dalam. Di Indonesia sendiri kontraksi terjadi hingga mencapai minus 5,32 persen. "Dan oleh karena itu keseluruhan proyeksi ekonomi juga akan menurun Indonesia tidak terkecuali," tandas dia.
Baca juga:
Pemerintah Dorong Program Penanaman Mangrove Tingkatkan Pemulihan Ekonomi
BTN: Realisasi Dana PEN Capai Rp19 Triliun Hingga 16 Oktober 2020
Sri Mulyani Soroti Lambatnya Penyerapan Program PEN di Daerah
Jokowi Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Update Data Penyaluran Bansos
Pemerintah Alokasikan Rp2,6 Triliun untuk Program Pemulihan Ekonomi Pesantren
Hadapi Pandemi, Sri Mulyani Dorong Pesantren Genjot Perekonomian Masyarakat