Sri Mulyani: Pertama Kali, Belanja Negara Hampir 100 Persen dari APBN
Jika dirinci, belanja pemerintah pusat untuk belanja Kementerian Lembaga telah dibelanjakan Rp 836,2 triliun dari Rp 847,4 triliun atau 98,7 persen. Belanja non Kementerian Lembaga termasuk subsidi kenaikannya besar yaitu realisasi Rp 608,2 triliun atau 100,2 persen.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat bahwa untuk pertama kalinya belanja negara hampir mencapai 100 persen dari APBN. Belanja negara hingga akhir 2018 tercatat mencapai 99,2 persen dari anggaran Rp 2.220,7 triliun. Angka tersebut tumbuh 9,7 persen dibanding tahun lalu.
Jika dirinci, belanja pemerintah pusat untuk belanja Kementerian Lembaga telah dibelanjakan Rp 836,2 triliun dari Rp 847,4 triliun atau 98,7 persen. Belanja non Kementerian Lembaga termasuk subsidi kenaikannya besar yaitu realisasi Rp 608,2 triliun atau 100,2 persen.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
"Untuk transfer ke daerah, dana transfer ke daerah dan dana desa hampir terealisasi keseluruhan. Transfer ke daerah Rp 697,9 triliun atau 98,8 persen atau tumbuh 2,3 persen dari tahun lalu. Dan dana desa terserap Rp 59,9 triliun atau nyaris 100 persen yaitu 99,8 persen dari target Rp 60 triliun," ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantornya, Jakarta, Rabu (2/1).
Tingginya belanja negara diimbangi dengan defisit yang semakin mengecil. Defisit APBN hingga akhir 2018 sebesar Rp 259,9 triliun atau 1,76 persen dari Product Domestic Bruto (PDB). Defisit tersebut di bawah target awal tahun yang ditetapkan sebesar Rp 325,9 triliun atau 2,19 persen dari PDB.
"Defisit APBN terealisir Rp 259,9 triliun atau 1,76 persen dari PDB kita. Angka ini jauh lebih kecil dari UU APBN yang menargetkan defisit Rp 325,9 triliun atau 2,19 persen. Juga jauh lebih kecil dari angka defisit tahun lalu yang mencapai Rp 341 triliun jadi penurunannya Rp 80 triliun," kata Sri Mulyani.
Defisit ini berasal dari pendapatan dan belanja yang direalisasikan selama 2018. Pendapatan negara sendiri, mencatatkan pencapaian yang cukup baik. Di mana, total pendapatan sebesar Rp 1.942,3 triliun atau mencapai 102,5 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 1.894,7 triliun.
"Dalam hal ini terealisasi Rp 1.942,3 triliun lebih besar 2,5 persen dari target APBN Rp 1.894,7 triliun. Ini adalah suatu hasil yang sangat baik. Kalau kita lihat ke belakang, APBN 2018 adalah yang pernah mengalami realisasi lebih besar dari UU APBN nya. Jadi pertama kali lagi APBN kita bisa mencapai lebih besar semenjak 2012," jelasnya.
Adapun komponen pendapatan adalah penerimaan perpajakan yang tumbuh 13,2 persen dibanding tahun lalu dan mencatatkan penerimaan sebesar Rp 1.521,4 triliun. Penerimaan PNBP sebesar Rp 407,1 triliun atau 147,8 persen dari target awal Rp 275,4 triliun.
"Selain itu, penerimaan hibah juga mengalami kenaikan cukup tajam. Dari tadinya diperkirakan Rp 1,2 triliun, realisasinya Rp 13,9 triliun atau dalam hal ini persentasenya 1.116 persen dari original. Dari sisi pendapatan negara nampak sangat baik," jelas Sri Mulyani.
Baca juga:
Pertumbuhan Ekonomi dan Kurs Rupiah Meleset Dari Target APBN 2018
Sri Mulyani: Defisit APBN 1,95 persen, Terendah Sejak 2015
Sri Mulyani Lapor Jokowi: Pertama Kali Penerimaan Negara Melebihi Target APBN
Cerita Sri Mulyani Gunakan Media Sosial Sampaikan Kondisi APBN
Tanpa APBN Perubahan dan Defisit Rendah, Kemenkeu Sebut APBN 2018 Cetak Sejarah
Kemenkeu Optimistis Defisit APBN 2018 di Bawah 2 Persen