Sri Mulyani: RI Sudah Lalui Pemilu Beberapa Kali, Jadi Tak Usah Dicemaskan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan terus menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil sepanjang 2019. Dia juga meminta semua pihak agar tidak mengkhawatirkan pemilu yang akan dilaksanakan pada April mendatang.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan terus menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil sepanjang 2019. Dia juga meminta semua pihak agar tidak mengkhawatirkan pemilu yang akan dilaksanakan pada April mendatang.
"Saya anggap kita sudah lalui pemilu beberapa kali. Jadi saya minta agar pemilu tidak dicemaskan, tapi kita tetap harus waspada terhadap lingkungan global yang cukup nyata. Sehingga kita harus betul fokus memperkuat ekonomi kita," ujar Sri Mulyani di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (21/3).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
Dia mengatakan, 2019 sudah dibuka dengan komponen pendukung ekonomi yang positif. Beberapa di antaranya inflasi dan neraca pembayaran transaksi perdagangan yang juga positif.
"Kalau dilihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, kita tentu menjaga agar momentum baik pada 2018 dapat terus terjaga pada 2019, kemarin sudah diawali dengan baik," jelasnya.
Ke depan, pemerintah akan terus berhati-hati mengantisipasi segala gejolak yang berasal dari global. Sementara itu, dari dalam negeri pemerintah akan meningkatkan konsumsi dalam negeri, investasi serta diversifikasi ekspor.
"Tapi kita juga harus berhati-hati melihat kemungkinan global environment melemah. Kalau lingkungan global melemah, kita harus fokus dalam negeri harus tahan dan bahkan diperkuat. Konsumsi dalam negeri harus meningkat, investasi dan belanja juga meningkat dan diversifikasi ekspor, sehingga target pertumbuhan ekonomi tercapai," tandasnya.
Baca juga:
Menko Darmin Sebut 1,43 Juta Tenaga Ahli Konstruksi Belum Tersertifikasi
The Fed Pertahankan Suku Bunga, Sri Mulyani Sebut Tekanan Global Mulai Berkurang
Harga Emas Antam Naik Rp 3.500 Menjadi Rp 671.000 per Gram
Bulu Mata dan Rambut Palsu Buatan Indonesia Jadi Primadona di Italia
HUT ke-21, BUMN Berbagi Inspirasi ke 2.500 Mahasiswa di Karawang