Sri Mulyani Sebut Investasi Asing Tak Masuk ke Indonesia Jika BUMN Mendominasi
Keberadaan investasi asing secara langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas. Sebab, investasi asing akan membuat produktivitas lebih cepat melaju melalui teknologi dan inovasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa investasi tidak akan masuk ke dalam negeri apabila Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terlalu mendominasi bisnis di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam diskusi perekonomian Indonesia dengan tema Resilience amid Increasing Global Uncertainty.
Dia mengatakan, keberadaan investasi asing secara langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas. Sebab, investasi asing akan membuat produktivitas lebih cepat melaju melalui teknologi dan inovasi.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
"Karena jika kita ingin meningkatkan produktivitas melalui teknologi dan inovasi peran investasi khususnya Foreign Direct Investment (FDI) sangat penting. FDI dan investasi tidak akan datang jika negara mendominasi," ujar Sri Mulyani di Kantornya, Jakarta, Kamis (1/8).
Sri Mulyani melanjutkan, untuk membuat investasi di Indonesia menarik maka porsi pengelolaan harus diseimbangkan. "Jadi bagi kami ini adalah penting untuk terus mengkalibrasi peran swasta dan BUMN untuk menciptakan persaingan yang sehat," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, Presiden Jokowi sendiri menginginkan BUMN dapat bersaing namun tidak menutup peran investasi asing. Keberadaan investor asing juga menandakan Indonesia merupakan negara yang terbuka untuk investasi.
"Secara general kan kita lihat untuk bisa menarik investment climate, kita perlu untuk menciptakan suatu lingkungan yang open dan competitive dan yang selama ini ingin dilakukan bapak presiden," tandas Sri Mulyani.
Baca juga:
Ditjen Pajak Catat 31 Investor Nikmati Tax Holiday dengan Total Investasi Rp354 T
Kemenhub Fokus Cari Investor Modernisasi Terminal Bus di Jawa
Kemenhub Tawarkan 2 Skema Kerja Sama Swasta Pembangunan Terminal Bus
Proyek Infrastruktur KPBU Kemenhub Dilirik Investor Lokal Hingga Jepang
Presiden Jokowi Nilai Kawasan Danau Toba Berpotensi Tarik Investasi Super Besar
Kemenhub Tawarkan Proyek Infrastruktur KPBU Mulai Terminal Hingga Pelabuhan