Sri Mulyani sebut investment grade bukti ekonomi RI dilirik dunia
Indonesia mendapatkan peringkat layak investasi (Investment Grade) dari lembaga pemeringkat internasional, S&P. Peringkat ini menunjukkan adanya peningkatan peringkat utang Indonesia ke BBB- dari BB+.
Indonesia mendapatkan peringkat layak investasi (Investment Grade) dari lembaga pemeringkat internasional, S&P. Peringkat ini menunjukkan adanya peningkatan peringkat utang Indonesia ke BBB- dari BB+.
Peringkat invesment grade sudah diberikan sebelumnya oleh lembaga pemeringkat internasional lain, yaitu Japan Credit Rating Agency - JCRA pada Juli 2010. Kemudian Fitch pada Desember 2011, Moody'S pada Januari 2012, dan Rating and Invesment pada Oktober 2012.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan bahwa S&P menyatakan bahwa peningkatan peringkat utang Indonesia didukung antara lain oleh efektivitas kebijakan fiskal dalam menciptakan stabilitas perekonomian di tengah ketidakpastian global.
"Fokus pemerintah terkait penciptaan anggaran yang lebih realistis juga menjadi poin penting dalam laporan S&P, khususnya dalam mengurangi risiko penurunan penerimaan dan pelebaran defisit anggaran di masa depan," ujar Sri Mulyani, di Kantor Pusat Direktorat Pajak, Jumat (19/5).
Namun demikian, S&P menyatakan bahwa masih terdapat ruang bagi Indonesia untuk memperbaiki tingkat PDB per kapita dan tax ratio.
Sri Mulyani menjelaskan, pencapaian kondisi invesment grade ini menunjukkan adanya kepercayaan yang tinggi dari dunia internasional kepada perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global.
"Hal ini diharapkan dapat menurunkan biaya utang pemerintah sehingga lebih efisien dan memberikan ruang fiscal yang lebih besar. Selain itu, apresiasi dari lembaga pemeringkat juga memiliki peran penting dalam meningkatkan potensi investasi di Indonesia," jelasnya.
Saat ini, pemerintah akan terus melanjutkan pengelolaan utang yang efisien, inovatif dan produktif. Pemanfaatan utang akan diarahkan untuk kegiatan yang benar-benar produktif sehingga menghindarkan warisan masalah bagi generasi yang akan datang.
"Hal ini juga diharapkan dapat mewujudkan APBN yang lebih sehat khususnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan di masa depan," pungkas Sri Mulyani.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
Baca juga:
KEIN nilai sektor pertanian butuh dukungan startup
Aturan restorasi lahan gambut dinilai matikan industri sawit RI
Menkeu optimis tax ratio di 2018 capai 12 persen
Indonesia berhasil raih investment grade dari S&P, ini kata bos BI
Akhirnya, S&P berikan investment grade pada Indonesia
Penantian 12 tahun pemerintah dapat predikat WTP dari BPK
Ini rancangan ekonomi Indonesia tahun depan