Sri Mulyani Siapkan Anggaran Jika Terjadi Lockdown
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku siap mengalokasikan anggaran jika sewaktu-waktu Presiden Joko Widodo memberlakukan lockdown atau penguncian akses wilayah, baik secara regional maupun nasional di Indonesia. Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Gugus Tugas penanganan covid-19 jika dilakukan lockdown.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku siap mengalokasikan anggaran jika sewaktu-waktu Presiden Joko Widodo memberlakukan lockdown atau penguncian akses wilayah, baik secara regional maupun nasional di Indonesia. Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Gugus Tugas penanganan covid-19 jika kemungkinan terburuk dilakukan lockdown.
"Kesiapan? Pasti disiapkan (anggarannya). Kalau BNPB memutuskan isolasi, pasti sudah dipikirkan juga gimana supporting growth, bahkan sampai masalah ke desa, dimana pemukiman cukup padat sehingga social distance sulit," ujar dia dalam video conference di Jakarta, Rabu (18/3).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Mengapa Erna Herawati mengalami kesulitan saat pandemi? “Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,” kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
-
Apa yang membuat Mistiyati mampu bangkit dari keterpurukan saat pandemi? “Di situ saya putar otak untuk tetap bertahan (berjualan risoles), dengan teknik frozen," ungkap emak-emak yang merupakan owner Dessert By Legit ini.
Dia menjelaskan semua skenario tengah disiapkan pemerintah. Jika lockdown ditetapkan, dirinya memastikan sumber daya akan tercukupi, mulai dari kebutuhan pokok hingga logistik.
"Kita posisinya terus dukung, jangan sampai kekurangan resources. Masalahnya bukan uang, tapi SDM untuk logistic delivery, bagaimana menyampaikan kebutuhan pokok mereka supaya bisa dapatkan kebutuhan pokok. Ini jadi pusat perhatian dari gugus tugas," jelasnya.
Bendahara Negara ini menambahkan, pemerintah juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan penanganan cepat jika terjadi penularan maupun penyebaran terjadi di daerah.
"Jadi leadership tiap pemda sangat penting untuk meminimalkan penularan, penyebaran, dan untuk bisa menciptakan mekanisme respons efektif, apakah self isolation, karantina, atau masuk puskesmas, rumah sakit, itu pilihan-pilihan yang kita lihat," kata dia.
Belum Ada Keputusan
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum terpikirkan untuk melakukan lockdown seperti negara lain. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengklaim belum terpikirkan dengan langkah tersebut.
"Belum terpikir ke arah sana," kata Jokowi usai meninjau Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang-Banten, Jumat (13/3).
Diketahui virus corona (Covid-19) sudah menjangkit 117 negara. Ada beberapa negara yang sudah me-lockdown mulai dari Italia, Manila, Irlandia dan Denmark.
(mdk/azz)