Sri Mulyani Soal Perubahan Iklim: Sejak 2010, Tinggi Air Laut Naik 0,3 Cm per Tahun
Kondisi itu terjadi karena es di kutub utara dan selatan meleleh akibat bumi kian menghangat. Bongkahan es yang mencair bukan dalam ukuran kecil, tetapi diperkirakan sebesar kota Bandung yang menjadi ibukota provinsi Jawa Barat.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut, sejak tahun 2010, tinggi muka laut terus mengalami kenaikan. Setiap tahun tidak kurang ketinggian air laut naik 0,3 sentimeter (cm).
"Kenapa air laut kita ini meningkat? Karena setiap tahun ada kenaikan 0,3 cm sejak tahun 2010," kata Menteri Sri Mulyani dalam Sosialisasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/12).
-
Bagaimana PHE menekan emisi karbon? PHE terus berkomitmen untuk menekan emisi karbon antara lain melalui implementasi enam pilar dekarbonisasi perusahaan yaitu energy demand & efficiency, gas recovery & asset integrity, low carbon power, low carbon heat, Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), serta offsetting melalui natural based solution.
-
Bagaimana Pertamina ingin mengurangi emisi karbon? Karena dengan mencampur 35 persen dalam diesel bioenergi, maka kita bisa menghemat neraca perdagangan kita yang selama ini import, kita kurangi sebesar Rp 122 triliun pertahun. Dan ini bisa menurunkan emisi 28 juta tonCO2 emision pertahun.
-
Bagaimana cara mengatasi perubahan iklim? Ada beberapa cara mengatasi perubahan iklim yang bisa dilakukan, di antaranya: Mengehmat Energi Salah satu cara mengatasi perubahan iklim adalah menghemat energi. Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Apa yang dilakukan Pertamina International Shipping (PIS) untuk mengurangi emisi karbon? PIS terus meningkatkan upaya dekarbonisasi dalam menjalankan operasional bisnis maupun kegiatan penunjang lainnya. "Upaya ini terbukti berhasil, di mana tercatat data dekarbonisasi PIS terus menunjukkan progress signifikan di setiap tahunnya," ujar Aryomekka.
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk menjadi pemain utama penyimpanan karbon di Indonesia? Kesiapan Pertamina dibuktikan melalui program Carbon Capture Utilisation Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilisation Storage (CCUS).
Kondisi itu terjadi karena es di kutub utara dan selatan meleleh akibat bumi kian menghangat. Bongkahan es yang mencair bukan dalam ukuran kecil, tetapi diperkirakan sebesar kota Bandung yang menjadi ibukota provinsi Jawa Barat. Sehingga perlu dilakukan antisipasi.
"Tadi pagi di BBC melaporkan Artik sudah meleleh. Esnya ini gede banget, satu es besarnya seperti Kota Bandung," kata dia.
Kian hangatnya suhu bumi menjadi ancaman dunia, termasuk Indonesia. Perubahan iklim harus segera diatasi. Maka, langkah yang diambil pemerintah mengurangi emisi karbon yang menjadi pemicunya.
Salah satunya dengan menerapkan pasar karbon. Setiap perusahaan yang mengeluarkan CO2 dalam jumlah yang melebihi ketentuan harus membayarkan pajak. "Buat yang berkontribusi CO harus bayar karena dia membuat dunia lebih hangat," kata dia.
Penggunaan Pungutan Pajak Karbon
Hasil pajak karbon tersebut akan digunakan untuk berbagai proyek yang menurunkan emisi. Misalnya membantu transisi penggunaan energi bersih.
Bisa juga digunakan untuk melakukan penanaman kembali pohon-pohon yang menyerap karbondioksida. Seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo yang beberapa waktu lalu mendorong penanaman mangrove di pesisir pantai.
"Setiap helai daun yang ini bisa menyerap karbon yang dilepaskan," kata dia.
Maka dari itu perlu adanya pengendalian peningkatan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemerintah Indonesia telah menandatangani komitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebanyak 29 persen dengan usaha sendiri pada tahun 2030.
Mitigasi perubahan iklim di Indonesia membutuhkan pembiayaan karena mengubah perilaku aktivitas ekonomi yang berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca.
(mdk/bim)