Sri Mulyani: Tiap Rp 100 per USD sumbang penerimaan Rp 4,7 triliun
Sri Mulyani mengatakan, setiap pelemahan Rp 100 per USD menyumbang penerimaan Rp 4,7 triliun dan belanja juga naik sebesar Rp 3,1 triliun. Oleh karena itu, keseimbangan APBN sebesar Rp 1,6 triliun apabila melemah Rp 100 per USD.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat kerja dengan komisi XI DPR RI. Dalam kesempatan tersebut, DPR mempertanyakan pengaruh fluktuasi pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD).
Sri Mulyani mengatakan, setiap pelemahan Rp 100 per USD menyumbang penerimaan Rp 4,7 triliun dan belanja juga naik sebesar Rp 3,1 triliun. Oleh karena itu, keseimbangan APBN sebesar Rp 1,6 triliun apabila melemah Rp 100 per USD.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Siapa saja yang hadir dalam rapat terbatas Jokowi dengan Sri Mulyani? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2). Rapat itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
"Kami sampaikan dengan postur APBN 2018 Rp 100, dari pelemahan Rupiah kita terhadap Dolar mempengaruhi kenaikan penerimaan kita sebesar Rp 4,7 triliun dan belanja juga naik Rp 3,7 triliun. Tapi kenaikan penerimaan lebih tinggi dari belanja sehingga total balance nya adalah positif Rp 1,6 triliun," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/9).
Sri Mulyani menjelaskan, realiasi penerimaan negara sampai dengan 31 Agustus 2018 menunjukkan kenaikan sebesar 18,4 persen. Sementara perpajakan mengalami kenaikan sebenar 16,5 persen.
"Ini pertumbuhan yang sangat tinggi. Dibandingkan tahun lalu, tax growth kita untuk posisi Agustus hanya tumbuh 9,5 persen sekarang kita tumbuh 16,5 persen. Jadi kenaikan yang sangat tinggi," jelasnya.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga mengalami perbaikan dipengaruhi oleh harga komoditas yang terus membaik. Hingga 31 Agustus PNBP tumbuh 24,3 persen naik dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 20,2 persen.
"PNBP kita kan harga komoditas meningkat tahun lalu sudah tumbuh tinggi 20,2 persen. Namun dengan kenaikan yang saya sampaikan tadi, harga komoditas mulai recovery dan kursnya kita sekarang 24,3 persen. Masih lebih tinggi dari tahun lalu," jelasnya.
Secara keseluruhan, kata Sri Mulyani, defisit total APBN sampai Agustus 2018 mencapai Rp 150 triliun turun dibanding tahun lalu sebesar Rp 220 triliun. Pemerintah akan terus menjaga defisit tetap berada pada target yang ditetapkan dalam APBN 2018.
"Jadi ini perbaikan dari sisi postur APBN. Kami tetap menjaga fiskal tetap hati-hati karena dalam situasi yang tidak pasti ini kita butuh APBN untuk menjaga ekonomi baik stabilitasi maupun alokasi dan distribusi. Sehingga bisa digunakan dalam mengelola ekonomi yang sangat besar."
Baca juga:
Ke DPR, Sri Mulyani jelaskan alasan target pertumbuhan ekonomi 2019 capai 5,3 persen
PLN sambut baik dana subsidi penyambungan listrik baru Rp 1,21 triliun di 2019
Kawal Pemilu 2019, KPU dapat anggaran Rp 18 triliun
Polri minta tambahan Rp 44,4 triliun untuk anggaran kerja 2019
Menteri Jonan minta Rp 1,21 triliun untuk subsidi pemasangan penyambungan listrik