Subsidi energi di 2018 membengkak Rp 69 triliun, Sri Mulyani bakal bahas bersama ESDM
Sri Mulyani mengatakan, rencana kenaikan subsidi tersebut telah mempertimbangkan kondisi saat ini. Hal ini juga sudah dikoordinasikan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi kebutuhan subsidi energi selama 2018 mencapai Rp 163,5 triliun. Angka ini meningkat Rp 69 triliun jika dibandingkan target pemerintah pada Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 94,5 triliun.
Sri Mulyani mengatakan, rencana kenaikan subsidi tersebut telah mempertimbangkan kondisi saat ini. Hal ini juga sudah dikoordinasikan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kapan siswi SD tersebut ditusuk matanya? Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
"Kita hitung berdasarkan jumlah subsidi yang sudah ada pada semester I dan juga perbedaan harga diesel terhadap yang ditetapkan dengan harga yang berlangsung. Kita bahas bersama Menteri ESDM dan BUMN, beserta Pertamina dan PLN untuk melihat kondisi keuangan mereka," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/7).
Sri Mulyani menjelaskan, penambahan subsidi dilakukan agar penugasan kenaikan subsidi BBM yang dilakukan oleh PT Pertamina dapat berjalan tanpa mengganggu neraca keuangan perusahaan.
"Yaitu kebutuhan dari sisi operasi untuk menjalankan policy subsidi itu maupun dari sisi potensi keuntungan baik dari hulu maupun tekanan dari kegiatan hilir yang berkaitan dengan subsidi," jelas Sri Mulyani.
Sri Mulyani menambahkan, kenaikan subsidi untuk menjaga daya beli masyarakat. Dia berharap, hitungan penambahan subsidi ini akan dibahas kemudian oleh Menteri ESDM Ignatius Jonan bersama DPR.
"Kita melakukan hitungan ini dan tentu kita berharap dari Menteri ESDM akan tetap berkomunikasi dengan dewan mengenai kenaikan alokasi subsidi ini. Namun secara overall policy ini untuk menjaga daya beli masyarakat. Dan untuk menjaga agar momentum pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas terutama ada tekanan cukup besar sehingga tetap bisa menjaga confidence," tandasnya.
(mdk/idr)