Suku Bunga The Fed Naik 25 Basis Poin, Kenaikan Ke-4 di 2018
The Federal Reserve atau the Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya untuk keempat kali tahun ini. Kali ini, suku bunga the Fed naik sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,25 persen-2,5 persen. The Fed akan sedikit menaikkan suku bunga pada 2019 mempertimbangkan volatilitas pasar keuangan dan melambatnya pertumbuhan.
The Federal Reserve atau the Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya untuk keempat kali tahun ini. Kali ini, suku bunga the Fed naik sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,25 persen-2,5 persen.
The Fed akan sedikit menaikkan suku bunga pada 2019 mempertimbangkan volatilitas pasar keuangan dan melambatnya pertumbuhan global.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa yang lebih banyak, situs berita hoaks atau surat kabar di Amerika Serikat? Situs-situs berita hoaks atau "berita palsu" lebih banyak daripada surat kabar harian di seluruh Amerika Serikat.
-
Siapa yang diwawancarai oleh Kantor Berita Amerika? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Siapa yang melaporkan jumlah situs berita hoaks di Amerika Serikat? Demikian menurut laporan dari kelompok analisis NewsGuard Selasa lalu.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
Bank sentral menyatakan ekonomi AS telah tumbuh pada tingkat yang kuat dan pasar tenaga kerja terus membaik. Bank sentral mencatat beberapa kenaikan suku bunga secara bertahap akan diperlukan dan perubahan kenaikan suku bunga sedang dipersiapkan untuk menghentikan kenaikan biaya pinjaman.
The Fed juga menyatakan risiko terhadap ekonomi kurang seimbang tetapi akan terus memantau perkembangan ekonomi dan keuangan global, serta menilai implikasinya terhadap prospek ekonomi.
Keputusan menaikkan suku bunga itu tersebut akan membuat marah Presiden AS Donald Trump yang telah berulang kali menyerang soal pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS yang merusak ekonomi AS.
Sedangkan the Fed menaikkan suku bunga untuk mengurangi dorongan yang diberikan kebijakan moneter terhadap ekonomi yang tumbuh lebih cepat dari apa yang dilihat oleh pembuat kebijakan bank sentral.
Akan tetapi, ada kekhawatiran ekonomi dapat bergejolak pada 2019 sehingga dorongan fiskal dari pengeluaran pemerintahan Trump dan paket pemotongan pajak USD 1,5 triliun memudar dan ekonomi global melambat.
The Fed juga membuat penyesuaian teknis yang diharapkan secara luas meningkatkan pembayaran cadangan kelebihan bank hanya 20 basis poin. Ini untuk memberikan kontrol lebih baik atas tingkat kebijakan suku bunga dan mempertahankannya dalam kisaran yang ditargetkan.
Bursa saham Amerika Serikat pun merosot ke posisi terendah usai pernyataan the Federal Reserve. Harga obligasi reli mendorong imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun di bawah 2,8 persen, dan ke level terendah sejak akhir Mei.
Dolar AS melemah sebelum keputusan the Fed, memperoleh katalis positif terhadap sebagian besar mata uang utama.
"Saya pikir pasar mencari lebih banyak untuk jeda. Ini tidak terlalu dovish seperti yang diharapkan,” tutur Jamie Cox, Managing Partner Harris Financial Group, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (20/12).
Perkiraan ekonomi yang dirilis juga menunjukkan the Fed mengharapkan kenaikan suku bunga sebanyak dua kali pada 2019 dan 2020 dengan perkiraan tingkat suku bunga menjadi 3,1 persen pada akhir 2020 dan 2021.
Ini masih akan meninggalkan biaya pinjaman di atas pandangan untuk menurunkan ke tingkat lebih netral 2,8 persen. Perkiraan ekonomi yang dirilis pada September telah mengindikasikan tiga kali kenaikan suku bunga pada 2019 dan satu kali pada 2020.
Perubahan ini mencerminkan keyakinan berkurang terhadap prediksi ekonomi pada Oktober yang dinilai cukup cerah. Meski begitum the Fed masih merencanakan kenaikan suku bunga lebih agresif dari pada yang banyak pasar harapkan. Sebelum pertemuan, pelaku pasar bertaruh the Fed tidak lebih dari satu kali menaikkan suku bunga pada 2019.
Adapun produk domestik bruto (PDB) diprediksi tumbuh 2,3 persen pada 2019 dan 2 persen pada 2020. Ini lebih lemah dari antisipasi the Fed pada September. Tingkat pengangguran berada di level terendah dalam 49 tahun di posisi 3,7 persen dari yang diharapkan pada 2019 sebesar 3,5 persen. Kemudian meningkat menjadi 3,6 persen pada 2020 dan 3,8 persen pada 2021.
Inflasi sesuai target the Fed sebesar dua persen pada 2018, dan diharapkan menjadi 1,9 persen pada 2019. Angka ini lebih rendah dari prediksi sebelumnya 1,9 persen pada tiga bulan lalu.
Sebelumnya, Presiden the Federal Reserve New York, John Williams mengharapkan kenaikan suku bunga the Fed secara bertahap. Hal itu disampaikan John Williams dalam pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali.
Reporter: Agustina Melani
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Bank Mandiri Prediksi Nilai Tukar di 2019 Sebesar Rp 14.900 per USD
BI Diprediksi Masih Akan Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Pemicunya
Bank Indonesia Beberkan Peluang dan Tantangan Ekonomi di 2019
Suku Bunga Tinggi, Penerbitan Obligasi Korporasi Diprediksi Turun di 2018
Sri Mulyani Ajak Kepala Daerah Bersama Tangkal Dampak Krisis Dunia, Ini Caranya
Ekonom CIMB Niaga: Kejutan Masih Akan Terjadi di 2019
Pengamat Sarankan BI Tak Naikkan Suku Bunga Acuan Pada Desember 2018