Sumber Kekayaan Aguan, Membangun Kerajaan Bisnis Properti Agung Sedayu Group
Di bawah kepemimpinan Aguan, Agung Sedayu Group telah mengembangkan sejumlah proyek besar yang mencakup berbagai sektor.
Sugianto Kusuma atau yang lebih dikenal dengan Aguan telah membangun kerajaan bisnis yang kuat dalam sektor properti Indonesia melalui Agung Sedayu Group. Dengan visi tajam dan pendekatan inovatif, Aguan berhasil mengubah Agung Sedayu Group menjadi salah satu konglomerasi properti terkemuka di tanah air.
Keberhasilan ini tidak hanya terbatas pada pengelolaan proyek-proyek besar, tetapi juga berfokus pada menciptakan kualitas dan nilai tambah bagi masyarakat Indonesia. Berikut ini sederet proyek-proyek yang dikelola oleh Aguan melalui Agung Sedayu Group:
-
Bagaimana Sukanto Tanoto melebarkan sayap bisnisnya? Setelah sukses menjalankan bisnis kayu di Indonesia, melansir dari beberapa sumber Tanoto mulai melebarkan sayap bisnisnya dengan mendirikan kelompok usaha bisnis.
-
BRILink apa yang dilakukan Sudianto Sugiarto di tokonya sehingga dia menjadi Agen BRILink kelas Juragan? Pemiliknya, Sudianto Sugiarto, berhasil melakukan sebanyak 3.000 transaksi dalam satu bulan. “Saya merintis dari nol. Kalau toko ini dulu berdiri sejak tahun 1988 dan saya mulai (jadi Agen BRILink) sejak 29 Agustus 2018. Kebetulan saya sudah jadi Agen Juragan BRILink. Dulu dari pemula, jawara dan juragan. Dan sekarang jadi juragan. Transaksinya per bulan 3.000 kali,”
-
Apa yang membuat bisnis kayu Sukanto Tanoto berkembang pesat? Pada tahun 1972, harga minyak melambung akibat krisis minyak yang justru membuat Tanoto bernasib mujur sehingga bisnisnya berkembang pesat.
-
Siapa yang memberikan dorongan kepada Sudianto Sugiarto untuk menjadi Agen BRILink? “Awal sempat pesimis karena di sekitar sini juga banyak agen-agen serta unit Bank BRI. Namun saya tetap mencoba. Kebetulan pembina saya waktu itu sangat telaten. Mulai di situ saya didorong terus dengan semangat dan alhamdulillah berjalan,” cerita Sudianto Sugiarto.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Ardhan Leemy memulai bisnis propertinya? Saat ini, di usianya yang menginjak 24 tahun, Ardhan Leemy telah menjelma menjadi seorang pengembang perumahan yang sukses. Ia memulai usaha bisnis propertinya sendiri pada tahun 2020.
Berbagai Proyek Inovatif Agung Sedayu Group
Di bawah kepemimpinan Aguan, Agung Sedayu Group telah mengembangkan sejumlah proyek besar yang mencakup berbagai sektor, mulai dari hunian, perkantoran, hingga perhotelan.
Proyek-proyek ini tersebar di berbagai wilayah Jakarta, dengan fokus utama pada pengembangan kawasan yang memiliki potensi tinggi untuk tumbuh dan berkembang.
1. Pengembangan Kawasan Perkotaan
Agung Sedayu Group telah memperkenalkan beberapa proyek besar yang mendefinisikan wajah baru Jakarta. Di antaranya adalah PIK2 The New Jakarta City, Golf Island, Ebony Island, dan Green Lake City.
- Mengkaji Program Pertanian Ahmad Ali-Abdul Karim di Sulteng Demi Dukung Kebutuhan Pangan IKN
- Prospek Industri Semen di Tengah Gencarnya Pembangunan IKN dan Proyek Perumahan Pemerintah
- Pengembang Properti Mulai Jual Perumahan dan Apartemen di IKN Nusantara
- Pengusaha Properti Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
Masing-masing kawasan ini memiliki karakteristik unik, menciptakan ekosistem dinamis yang mendukung perkembangan hunian dan bisnis.
2. Bangunan Tinggi
Selain kawasan perumahan, Agung Sedayu Group juga berperan penting dalam pembangunan bangunan tinggi yang menjadi simbol modernisasi Jakarta.
Proyek-proyek seperti District 8, Taman Anggrek Residences, Fatmawati City Center, The Mansion Dukuh Golf menawarkan fasilitas hunian yang nyaman serta menambah pesona kota dengan desain yang inovatif. Selain itu, masih banyak bangunan tinggi lainnya yang melibatkan Agung Sedayu Group dalam pembangunannya.
Selanjutnya
3. Sektor Perhotelan dan Resort
Agung Sedayu Group juga memperluas portofolionya ke sektor perhotelan dan resort. Beberapa hotel dan resort kelas dunia yang dikembangkan termasuk Swissotel, Harris Vertu, dan The Langham Jakarta.
Proyek-proyek ini tidak hanya memberikan kenyamanan bagi para pengunjung, tetapi juga mendukung perkembangan sektor pariwisata Indonesia.
4. Pusat Perbelanjaan Modern
Sektor komersial pun tidak ketinggalan, dengan Agung Sedayu Group membangun beberapa mal besar yang menjadi destinasi gaya hidup modern, seperti PIK Avenue, Mall of Indonesia, dan Grand Galaxy Park.
5. Kawasan Komersial
Agung Sedayu Group juga terlibat dalam pengembangan kawasan komersial yang mendukung aktivitas bisnis dan industri. Salah satu proyek unggulan di sektor ini adalah Green Sedayu Bizpark Cakung, yang berfungsi sebagai pusat kegiatan komersial dengan berbagai fasilitas pendukung.
Bisnis Berikutnya
Bisnis Lainnya dan Back Door Listing
Tidak hanya di sektor properti, Aguan juga memperluas usahanya ke industri kaleng dan kemasan melalui PT Pratama Abadi Nusa Tbk (PANI), yang kemudian berubah nama menjadi Pantai Indah Kapuk Dua.
Dengan menguasai 55,57 persen saham di PANI, Aguan semakin memperkokoh posisinya di dunia bisnis. Keberhasilan lainnya adalah langkah strategis melalui back door listing, yang dilakukan dengan mengakuisisi perusahaan publik di bursa sejak 2021.
Kekayaan dan Kepemimpinan di Berbagai Sektor
Kekayaan Aguan semakin bertambah seiring dengan keberhasilannya di berbagai sektor. Pada 2018, Globe Asia mengestimasi total harta kekayaan Aguan sebesar USD970 juta atau sekitar Rp14 triliun berdasarkan kurs dolar AS saat itu.
Namun, kini dengan menjabat sebagai Direktur Utama PANI dan Wakil Komisaris Utama di PT Bank Artha Graha Internasional, total kekayaan yang diperkirakan mencapai Rp42,73 triliun. Kepemilikan saham ini mempertegas posisinya sebagai salah satu pengusaha besar di Indonesia.
Reporter Magang: Thalita Dewanty