Survei: Sebelum PPN Naik 12 Persen, Ternyata Orang Indonesia Paling Optimis Se-Asia
Masyarakat masih memiliki kekhawatiran terkait kenaikan harga, pajak, dan pengangguran.
Prospek masyarakat di dunia menghadapi ekonomi global di tahun 2025, relative tidak berubah. Masyarakat masih memiliki kekhawatiran terkait kenaikan harga, pajak, dan pengangguran.
Dalam survei IPSOS yang dilakukan pada 25 Oktober hingga 8 November 2024 menunjukkan, sebanyak 79 persen dari 23.721 responden di 33 negara meyakini harga-harga akan meningkat lebih cepat dibandingkan pendapatan pada tahun 2025, angka yang tidak berubah sejak tahun 2022.
- Orang Dekat Prabowo Tak Setuju Rencana PPN Naik 12 Persen: Bisa Membahayakan Ekonomi
- Survei Indikator Politik: 75 Persen Masyarakat Puas Kinerja Presiden Jokowi
- Survei: Emak-Emak Lebih Melek Keuangan Dibandingkan Laki-Laki
- Survei Litbang Kompas Pilkada Jakarta: 33 Persen Responden Tidak Mau Memilih Kaesang Pangarep
Demikian pula, ekspektasi terhadap pajak yang lebih tinggi tetap besar yaitu sebesar 74 persen, dan hal ini merupakan hal yang konsisten dengan temuan tahun sebelumnya.
Dalam survei itu juga menunjukkan, banyak negara Asia jauh lebih optimis terhadap ekonomi global pada tahun 2025 dibandingkan dengan negara-negara Eropa.
Hanya Jepang dan Korea Selatan yang menjadi dua negara di Asia dengan pandangan sangat pesimis terhadap ekonomi global tahun depan dengan tingkat pesimis 72 dan 70 persen.
Sementara Indonesia dan China merupakan negara Asia urutan tertinggi yang optimis menghadapi perekonomian global dengan tingkat optimis mencapai 82 dan 78 persen.
Di satu sisi, orang-orang Indonesia tidak memungkiri tantangan ekonomi yang akan dihadapi global dan berdampak terhadap Indonesia adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) skala besar.
Setidaknya, 83 persen orang Indonesia meyakini akan badai PHK masih akan berlanjut di tahun depan.
Selain itu, 85 persen orang Indonesia juga meyakini kenaikan harga barang-barang lebih tinggi dibandingkan gaji.