Syarif Hasan minta importir jual kedelai Rp 8.000 per kilogram
Dengan harga sebesar itu importir sudah mendapat untung dan produsen tahu -tempe tidak terbebani.
Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan mengaku sudah melobi importir untuk menjual kedelai dengan harga Rp 8.000 per kilogram. Dengan harga sebesar itu dia menilai importir sudah mendapat untung dan produsen tahu-tempe tidak terbebani.
"Mereka sudah setuju melakukannya, saya tinggal lihat kedepannya," kata syarif, saat ditemui di DPR-RI, Jakarta, Senin (9/9).
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Apa yang istimewa dari Keripik Kelakai? Salah satu kudapan favorit dan rasanya gurih khas Kapuas ini adalah Keripik Kelakai yang terbuat dari daun muda tanaman Kelakai. Kudapan ini memiliki tekstur yang renyah dan juga cita rasa yang gurih sehingga membuat siapapun yang menyantapnya menjadi ketagihan.
-
Kapan umat Kristen memperingati kematian Yesus Kristus? Ucapan wafatnya Yesus Kristus dapat dibagikan menjelang perayaan Jumat Agung besok.
-
Kapan Kesepian Kronis muncul? Peristiwa besar dalam hidup, seperti kehilangan orang yang dicintai, perceraian, atau pensiun, dapat menyebabkan kesepian.
-
Apa itu kue pleret? Pleret adalah panganan tradisional berbahan dasar tepung beras yang diolah sedemikian rupa hingga mempunyai ragam bentuk, rasa dan warna.
-
Kapan Krisdayanti menjadi nenek? Kris Dayanti udah jadi nenek di bawah usia 50 tahun.
Menurut Syarif, pemerintah tidak akan memberikan insentif apa-apa kepada importir yang bersedia menjual kedelai seharga itu. Importir hanya digugah untuk memahami kesulitan yang dialami produsen tahu-tempe, notabene berskala kecil dan menengah, dalam menghadapi lonjakan harga kedelai. "Tidak ada kompensasi ke importir demi kepentingan bangsa mereka harus memahami," ujarnya.
Atas dasar itu, Syarif meminta agar produsen tahu-tempe menghentikan mogoknya dan kembali berproduksi. "Saya mengharapkan mereka bisa kerja kembali, karena kan semua rugi, termasuk mereka, ini kan untuk kepentingan bersama."
Sejak kemarin, produsen tahu-tempe yang tergabung dalam Gakoptindo melakukan aksi mogok berproduksi. Ini lantaran harga kedelai tak kunjung turun sehingga mereka mendesak pemerintah menstabilkan harga.
(mdk/yud)