Tahun depan Elnusa anggarkan belanja modal Rp 600 miliar
Untuk sumber pembiayaannya, 70 persen diperoleh dari pinjaman perbankan dan 30 persen dari kas internal.
Perusahaan pertambangan, PT Elnusa Tbk (ELSA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun depan sebesar Rp 600 miliar. Anggaran belanja modal yang disiapkan tahun depan meningkat 39,53 persen dibanding tahun ini yang hanya sebesar Rp 430 miliar. Dana belanja modal tersebut juga akan dibagikan ke anak-anak perusahaan Elnusa.
"Dana capex kita ada peningkatan, tiap tahunnya meningkat lah," ujar Direktur Utama Elnusa Syamsurizal Munaf dalam public expose di Kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/12).
-
Apa yang PT ERELA produksi? PT ERELA memproduksi berbagai macam sediaan obat seperti kapsul, tablet, kaplet, sirup, salep kulit, tetes telinga, tetes hidung, dan tetes mata, yang mengikuti kebutuhan pasar.
-
Bagaimana PT ERELA menjamin kualitas produknya? Melalui divisi quality, perusahaan memberikan perhatian khusus pada dua aspek penting, yaitu jaminan kualitas (quality assurance) dan pengendalian kualitas (quality control), yang sangat penting untuk menjamin konsistensi kualitas produk yang dihasilkan.
-
Apa yang diraih oleh PT Brantas Abipraya di Tol Cisumdawu? Sebagai informasi, jalan tol yang akan mendukung konektivitas Jawa Barat yaitu Subang, Sumedang, Bandung hingga Bandara Kertajati di Majalengka ini dibangun dengan menggunakan skema KPBU yaitu Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha.
-
Apa yang menjadi produk unggulan dari PT Tera Data Indonusa Tbk saat ini? Saat ini PT Tera Data Indonusa Tbk memiliki 2 merek laptop yaitu Axioo dan Pongo yang bersaing di jajaran laptop merek luar.
-
Apa tugas utama dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE)? Sebagai usaha hulu migas, tugas dan tanggung jawab PHE ini umumnya meliputi kegiatan eksplorasi, pengembangan lapangan migas, produksi/eksploitasi, serta pengangkatan minyak bumi atau gas alam.
-
Kenapa PT Sasa Inti didirikan? Kehadiran PT Sasa Inti sendiri sebagai respons atas meningkatnya permintaan makanan yang mudah dibuat dan lezat.
Syamsurizal menjelaskan dana sebesar itu akan digunakan untuk oil service dan jasa seismic. Untuk sumber pembiayaannya, 70 persen anggaran belanja tahun depan diperoleh dari pinjaman perbankan. Sedangkan sisanya 30 persen dari kas internal.
"Tiap tahunnya dana capex 30 persen dari internal. Itu sudah kebijakan dari perseroan. Untuk pinjaman perbankan banyak datang dari Bank Jepang dan lokal," kata dia.
Sementara itu, belanja modal perseroan yang terserap per kuartal III tahun ini mencapai Rp 281 miliar dari total Rp 430 miliar. Dana tersebut juga masih masih banyak digunakan untuk oil services.
"Tapi saya yakin, dana capex Bakal terserap semua di tahun ini. Itu saya yakin," ucapnya.