Tak hanya pesawat, penumpang kereta api dan kapal laut juga turun di Januari 2018
"Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 28,1 juta orang atau 80,87 persen dari total penumpang kereta api," kata Kepala BPS, Suharyanto.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada Januari 2018 sebanyak 34,7 juta orang atau turun 5,68 persen dibanding Desember 2017. Berbeda dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api justru mengalami kenaikan.
Penurunan ini sejalan dengan penumpang pesawat yang juga anjlok di periode yang sama. Penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Januari 2018 sebanyak 7,6 juta orang atau turun 8,65 persen dibanding Desember 2017.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi ciri khas PO Bus Bireuen Ekspress? Selain PO Bus PMTOH yang sudah dikenal masyarakat Aceh, armada bus yang satu ini juga tak kalah legendaris dan jadi primadona.
-
Kapan Balai Yasa Madiun diserahterimakan ke PT Industri Kereta Api? Pada tahun 1981, Balai Yasa Madiun diserah terima dari Perusahan Jawatan Kereta Api (PJKA) ke PT Industri Kereta Api (Persero).
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Siapa yang membongkar jalur kereta api Jogja-Bantul? Pada tahun 1943, pekerja Romusha Jepang membongkar jalur kereta api untuk segmen Palbapang-Sewugalur untuk pembangunan jalur kereta api di tempat lain dan mengubah jalur Yogyakarta-Palbapang dari lebar sepur 1.435 mm menjadi 1.067 mm.
"Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 28,1 juta orang atau 80,87 persen dari total penumpang kereta api," kata Kepala BPS, Suharyanto dalam acara konferensi pers di kantornya, Kamis (1/3).
Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing turun 3,39 persen, 14,81 persen, dan 8,55 persen.
Sementara itu, jumlah barang yang diangkut kereta api pada bulan Januari 2018 sebanyak 4,0 juta ton atau naik 3,19 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 2,8 juta ton atau 69,18 persen. Peningkatan jumlah barang terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 10,54 persen dan 0,22 persen."
Sementara itu, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Januari 2018 tercatat sebesar 1,7 juta orang atau turun 1,40 persen dibanding Desember 2017. Kemudian, jumlah barang yang diangkut juga turun 1,44 persen menjadi 22,9 juta ton.
Suharyanto mengatakan, penurunan jumlah penumpang angkutan laut terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Balikpapan, dan Makassar masing-masing sebesar 59,13 persen, 42,94 persen, dan 2,30 persen.
"Sebaliknya, jumlah penumpang di Pelabuhan Belawan naik sebesar 115,38 persen dan jumlah penumpang di Pelabuhan Tanjung Perak relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya."
Sementara itu, jumlah barang yang diangkut pada Januari 2018 mencapai 22,9 juta ton atau turun 1,44 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak, Makassar, Panjang, dan Tanjung Priok masing-masing sebesar 20,71 persen, 10,26 persen, 8,73 persen, dan 7,57 persen. "Sebaliknya, jumlah barang yang diangkut di Pelabuhan Balikpapan naik sebesar 0,13 persen."
Baca juga:
Bos BPS: Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura
Dipicu harga pangan, inflasi Februari 2018 tembus 0,17 persen
Daftar masalah industri kreatif Indonesia, termasuk masih terkonsentrasi di Jawa
Upah rendah, buruh tani banyak beralih jadi buruh bangunan
Luncurkan buku, Bekraf catat pendapatan ekonomi kreatif capai Rp 922 T di 2016