Tak Takut Digugat, Jokowi Bakal Setop Ekspor Tembaga dan Timah Mentah
Pemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.
Tak Takut Digugat, Jokowi Bakal Setop Ekspor Tembaga dan Timah Mentah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.
"Kita akan terus (hilirisasi) ke tembaga, bauksit, timah dan nilai tambah itu akan semakin besar dari program hilirisasi ini, dan tidak hanya berhenti di mineral tapi juga perkebunan dan kelautan," ujar Jokowi saat menghadiri pengukuhan Dewan Pengurus Nasional Apindo, Senin (31/7).
Merdeka.com
- Pesan Jokowi ke Presiden Selanjutnya: Jangan Hentikan Hilirisasi, Rugi Besar Kita
- Seperti Jokowi, Anies Lempar Kuis Berhadiah Sepeda saat Pergelaran Wayang PKS
- Jokowi: Sudah 400 Tahun Kita Ekspor Bahan Mentah, Sejak Zaman VOC
- Jokowi Ingin Pindahkan Pindad dan PT Dirgantara Indonesia ke Subang, Wamen BUMN Rosan Roeslani Angkat Suara
Dia menuturkan, hilirisasi berdampak besar terhadap nilai tambah ekonomi Indonesia.
Jokowi mengatakan, hilirisasi menjadi langkah tegas pemerintah untuk mendongkrak ekonomi nasional.
"Hilirisasi, apapun, harus kita teruskan meskipun kita digugat oleh WTO. Meskipun kita diberikan peringatan oleh IMF, apapun barang ini harus kita teruskan," kata Jokowi.
Jokowi juga berpesan, jika agar para pengusaha secara rutin melakukan transfer teknologi kepada para petani dan nelayan, meskipun teknologi yang diberikan sangat sederhana.
"Indonesia ini penghasil terbesar kelapa di dunia. ada 4,1 juta kepala keluarga yang menjadi petani kelapa. Kita menghasilkan 16,8 juta ton. Kalau ini dijadikan ada hilirisasinya, misalnya nata de coco bisa 3,6 kali nilai tambahnya, kelapa parut bisa 6 kali, arang batoknya digarap bisa 4,5 kali dan vco bisa 11 kali. Apindo harus mulai pikir ke sana," pesannya.
Hilirisasi menjadi sebuah agenda besar Jokowi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dengan hilirisasi ini, Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah, melainkan sudah bernilai tambah karena sudah melakukan pemrosesan dan pemurnian di dalam negeri terlebih dahulu.
Sejak tahun 2020, Indonesia sudah melarang ekspor bijih nikel. Kemudian, Indonesia kembali menghentikan ekspor mentah bauksit sejak 11 Juni 2023. Indonesia juga berencana menghentikan ekspor tembaga dan timah, demi mendapatkan nilai tambah lebih besar seperti yang telah dicapai pada hilirisasi nikel.