Tanggapan santai pemerintah saat rakyat menderita akibat kekeringan
Pemerintah mengklaim sudah mengantisipasi dan mengupayakan meminimalisir dampak El Nino.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gelombang panas El Nino diperkirakan menyerang wilayah Indonesia sampai November 2015. Akibat El Nino, awal musim hujan 2015/2016 di beberapa wilayah mengalami kemunduran. Hingga saat ini, kekeringan semakin meluas, dan hampir merata di seluruh Nusantara.
El Nino adalah sebuah gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik sekitar equator hususnya di bagian tengah dan timur (sekitar pantai Peru). Dalam kondisi iklim normal, suhu permukaan laut di sekitar Indonesia umumnya hangat sehingga penguapan mudah terjadi. Penguapan itu yang kemudian membantu awan-awan hujan.
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Hasil pengamatan sejak Mei 2015, sejumlah wilayah mengalami hari tanpa hujan lebih dari 60 hari. Wilayah tersebut adalah Jawa, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Lampung, Bali, NTB, dan NTT.
Dalam catatan BNPB, kekeringan telah melanda 12 provinsi, 77 kabupaten atau kota dan 526 kecamatan. Hingga Juli 2015, sekitar 111.000 hektar sawah mengalami kekeringan. Sebanyak 222.847 hektar sawah irigasi berpotensi kekeringan dan akan kehilangan panen lebih dari 1 juta ton.
Rakyat mulai merasakan dampak kekeringan yang parah. Tengok saja di Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Setiap sore, warga beramai-ramai memanfaatkan air Kali Ciderum yang kondisinya sudah tercemar limbah rumah tangga, untuk mencuci pakaian, mandi, cuci dan kakus (MCK). Untuk minum, warga memilih air minum dalam kemasan, karena air kali Ciderum saat ini sudah tidak jernih dan tak layak konsumsi. Dampak kekeringan tahun ini cukup terasa, banyak warga yang rela mengantre untuk memperoleh air minum ke sumber mata air.
Pemerintah mengklaim sudah mengantisipasi dan mengupayakan meminimalisir dampak El Nino. Langkah jangka pendek pun sudah diambil. "Tahapan paling cepat itu ya tetap dalam jangka panjang waduk embung, ada ribuan embung mau kita bangun. Kecil-kecil tapi di semua tempat. Kuncinya kekeringan ada tampungan air," jelas Presiden Jokowi.
Pemerintah mengaku belum menghitung dampak dari El Nino membuat sejumlah daerah di Indonesia mengalami kekeringan. Pernyataan yang dilontarkan pejabat pemerintah terkesan santai menghadapi bencana kekeringan. Merdeka.com mencatatnya.
Berikut paparannya :
Jokowi dapat laporan dampak tak besar
   Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menggelar rapat terbatas di Kantor Kepresidenan. Adapun agenda utamanya adalah untuk membahas antisipasi dampak El Nino terhadap ketahanan pangan.Â
  "31 Juli lalu kita telah bahas dampak dari El Nino baik terhadap kekeringan, produksi beras kita dan juga yang berhubungan dengan kebakaran," kata Jokowi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/8).
Jokowi menegaskan, dampak dari El Nino harus betul-betul diantisipasi, baik di sektor pertanian, perikanan, kehutanan dan lainnya.
  Jokowi meminta Menteri Pertanian untuk melaporkan soal kemungkinan sawah dan ladang yang kira-kira kekeringan. Termasuk kemungkinan-kemungkinan wilayah yang gagal panen.
  "Tetapi dari kunjungan kemarin ke Jawa Timur, dilaporkan oleh gubernur dampak El Nino ini bisa kecil sekali karena panen September yang nantinya cukup besar. Gubernur Sulawesi Selatan juga, produksi beras di sana tidak ada masalah karena bulan September juga akan ada panen raya yang cukup besar. Ini lah di lapangan yang saya tahu," jelas Jokowi.
Kekeringan karena pelanggaran pola tanam petani
   Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Mudjiadi mengatakan bahwa sebenarnya penyebab terjadinya kekeringan tidak hanya disebabkan berkurangnya perubahan musim tetapi juga disebabkan oleh pelanggaran pola tanam yang dilakukan petani. Seharusnya padi-palawija-padi tetapi kebanyakan petani menggunakan pola tanam padi-padi-padi.
  "Jadi ketaatan petani pada pola tanam dan penggunaan air sangat berpengaruh pada kekeringan," ucap Mudjiadi seperti dilansir dari situs kementerian di Jakarta, Minggu (2/8).
Warga diminta salat istisqo
   Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Marwan Jafar meminta masyarakat melakukan salat istisqo atau salat mohon turun hujan, sebagai salah satu cara untuk mendatangkan hujan guna mengatasi musibah kekeringan yang melanda banyak desa di Indonesia.
  "Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius, menghadapi situasi sulit seperti musibah kekeringan sekarang ini mari kita tundukkan kepala tengadahkan tangan memohon kepada Allah Yang Maha Pengasih, saya serukan desa-desa secepatnya lakukan salat istisqo mohon segera diturunkan hujan, bagi saudara-saudara yang nonmuslim diharapkan juga berdoa menurut keyakinannya masing-masing," ujar Marwan, di Jakarta, Minggu (26/7).
  Dijelaskan menteri asal PKB ini, salat istisqo adalah salat yang dilakukan dalam rangka memohon hujan kepada Yang Maha Kuasa. Hukum salat istisqo adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) bagi yang terkena musibah kekeringan yang berakibat kelangkaan air untuk minum dan kebutuhan lainnya. Sebelum melaksanakan salat istisqo dianjurkan semua jemaah memperbanyak istighfar, memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah dilakukannya.Â
Dampak kekeringan cuma di waduk kecil
   Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono memastikan, dari 31 waduk yang dimonitor, 17 diantaranya memang mengalami kekeringan terutama untuk embung dengan kapasitas di bawah 500 meter kubik.
   Meski begitu, Menteri Basuki memastikan dampak El Nino tidak mengganggu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Mayoritas waduk yang mengalami kekeringan berskala kecil.
  "Waduk-waduk tersebut memang waduk yang memiliki ukuran kecil, biasanya PLTA ada di waduk besar yang sampai saat ini masih aman," kata Basuki dalam keterangannya, Rabu (5/8) malam.
Mentan sebut tak ada gagal panen
   Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan tidak ada lahan pertanian yang mengalami gagal panen atau puso sebagai akibat musim kemarau panjang dan kekeringan.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan itu setelah melakukan pantauan selama Ramadan kemarin. Dia mengklaim, keberhasilan itu tak lepas dari antisipasi yang dilakukan kementerian sejak awal tahun.
  "Kita antisipasi dari awal sejak Januari membangun irigasi, pompa, kontraktor, alat mesin pertanian, dan perbaikan infrastruktur lainnya," ujar dia di kantornya, Jakarta, Kamis (23/7).
  Kementerian Pertanian juga membantu anggaran pembangunan embung di Indramayu, Grobogan, Pati, Cirebon dan Timur Tengah Selatan. Embung ini khusus untuk mengairi sawah dan dibangun di tengah area persawahan.
  "Stok saat ini 12.000 unit pompa, lalu 30.000 hektar lahan kekeringan, sudah kami tangani sebelum lebaran. Laporan kekeringan mulai berkurang, kami proaktif menyurati dinas kabupaten untuk segera kirim, datang ke lahan terancam kekeringan," kata Amran.
Â
(mdk/noe)