Target Bor 616 Titik, Proses Pemboran per Hari ini Baru Capai 76 Sumur Minyak
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) target melakukan pemboran 616 sumur hingga akhir 2021 untuk mengejar capaian produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD). Hingga hari ini, pemboran sumur tersebut baru terlaksana sekitar 12 persen.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) target melakukan pemboran 616 sumur hingga akhir 2021 untuk mengejar capaian produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD). Hingga hari ini, pemboran sumur tersebut baru terlaksana sekitar 12 persen.
"Di tahun 2021 ini kita sudah melakukan 76 pemboran dari rencana 616 sumur pengembangan, atau baru 12 persen," kata Sekretaris SKK Migas Taslim Z Yunus dalam sesi webinar, Rabu (28/4).
-
Siapa yang mendorong kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
-
Di mana letak KWT Mina Lestari 012? Masyarakat bisa datang langsung ke KWT Mina Lestari, Jalan Mina Raya II RW 012, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, jam berapa pun untuk menikmati terapi Leuhang
-
Kenapa bakwan sering menyerap minyak? Jika api kurang besar, bakwan akan menyerap minyak lebih banyak karena panas yang dihasilkan tidak mencukupi secara optimal.
-
Kenapa Mina Bendungan dibentuk? Erwin mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk pembiatan satu buah kolam sekitar Rp1 juta.“Yang buat tetangga-tetangga kami sendiri. Kalau ditambah biaya rokok, makan, dan konsumsi lainnya total biaya yang dihabiskan lebih dari Rp1 juta,” ungkap Erwin.
-
Apa yang digunakan untuk membersihkan tumpahan minyak? “Taburkan tepung pada minyak yang tumpah. Jenis tepungnya bisa apa saja.” tulisnya dalam video itu. Namun, pada video tersebut @itsmenuf terlihat memakai tepung beras.
-
Di mana letak Kelenteng Kong Fuk Miau? Kelenteng Kong Fuk Miau, berdiri berdampingan dengan Masjid Jami dan menjadi satu-satunya kelenteng Tionghoa di Kota Muntok.
Capaian tersebut memang masih minim lantaran kegiatan pengeboran baru akan dimulai di awal tahun dengan pengadaan, kemudian dilanjutkan eksplorasi pada kuartal II dan III.
"Artinya di kuartal I itu karena biasanya pengaruh pengadaan barang dan jasa, kemudian juga budget yang masih ditentukan oleh headquarter, jadi biasanya progresnya tidak begitu cepat. Tetapi biasanya di Q2-Q4 itu akan naik lebih cepat," terang Taslim.
Selanjutnya
Taslim coba merujuk catatan proses pemboran sumur yang mencapai 1.245 unit pada 2014. Namun jumlahnya merosot tajam 541 sumur pada 2015, hingga hanya mencapai 117 sumur baru yang dibor pada 2017.
"Jadi kalau dilihat jumlah aktual dari proyeksi pemboran untuk long term plan ini, dari 2015 ini turun tajam karena harga minyak sangat drastis turunnya. Kemudian masih turun sampai 2017," jelasnya.
Jumlah sumur pengembangan mulai merangkak naik perlahan jadi 278 unit pada 2018 dan 318 unit pada 2019. Meski pada 2020 kembali turun dengan hanya 240 sumur akibat Covid-19, SKK Migas percaya proses pemboran sumur untuk minyak dan gas bumi ke depannya bakal terus meningkat.
"Kita melihat 2018-2021 trennya sudah mengarah naik. Jadi kita berharap proyeksi dari pemboran pengembangan dari 2022-2025 ini akan naik secara signifikan," ujar Taslim.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com