Target Jadi Perusahaan Global, Kimia Farma Apotek Bakal IPO Usai Pemilu 2024
Untuk menjadi perusahaan global, Kimia Farma Apotek harus lebih transparan melalui IPO.
Untuk menjadi perusahaan global, Kimia Farma Apotek harus lebih transparan melalui IPO.
- Ternyata Ini Pentingnya Penerapan SNI di Produk Indonesia, Termasuk di Pupuk
- Diam-Diam, Pemerintah Naikkan Harga Gula dari Rp14.500 Jadi Rp16.000 per Kg
- KKP Hadirkan Gerai Produk UMKM Perikanan "Ulammart" di Stasiun Gambir
- Harga Minyak Mahal, Pemerintah Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari
Target Jadi Perusahaan Global, Kimia Farma Apotek Bakal IPO Usai Pemilu 2024
CEO PT Kimia Farma Apotek Agus Chandra menargetkan untuk menjadi perusahaan global (world class company). Untuk itu, pihaknya berencana menggelar penawaran saham perdana, atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Rencananya, aksi korporasi itu akan dilakukan selepas pemilu 2024. Merujuk pada perusahaan apotek berkelas dunia, mereka memiliki model bisnis cukup kuat yang terintegrasi antara sektor kesehatan dan pelayanan farmasi secara online.
Menurut dia, guna menggapai target menjadi perusahaan global, batu loncatan pertama Kimia Farma Apotek yakni harus lebih transparan melalui rencana IPO.
"Kita lagi mencari timing yang pas, mungkin after tahun politik selesai. Sekarang kan kalau kita lihat, rejeki, uang mulai kering. Kalau setelah pemilu nanti uang mulai beredar lagi," ujar Agus Chandra dalam sesi Press Conference The 18th Annual Markplus Conference di Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Dia berharap, setelah terpilihnya capres dan cawapres baru, pergerakan uang yang berasal dari luar negeri bisa mulai masuk kembali ke pasar Tanah air.
"Mungkin timing yang pas kita akan cari saat itu. Karena IPO kan kita selain raising fund, kita juga pingin supaya perusahaan kita lebih transform," imbuh Agus Chandra.
Namun, langkah IPO Kimia Farma Apotek bukan hanya sekadar menggalang dana. Lebih kepada melakukan transformasi perusahaan jadi lebih transparan.
"Tapi tetap kan UUD juga, ujung-ujungnya duit. Jadi kita memang ingin mengembangkan kapabilitas digital kita masih kurang. Terus kita juga sedang membangun strong brand. Ini kan investasi juga," tuturnya.
"Makanya alokasi kita juga nanti akan mengembangkan bisnis kita tadi, selain sebagian kita akan melakukan investasi organik dan anorganik," jelas Agus.
Dari aksi IPO ini, dia mengincar raupan dana hingga Rp 6 triliun.
"Mungkin kalau target dana, dilihat size company kita sekitar Rp 4-6 triliun bisa kita ambil dari market. Kita lihat nanti kan potensinya terus berkembang, lihat situasi 1-2 tahun ke depan ini kira-kira seperti apa," katanya.
Kimia Farma Apotek kini telah hadir di 700 kecamatan di 37 provinsi. Namun, ia ingin perseroan memperkuat sektor offline store.
"Masih banyak kecamatan yang belum kita hadir. Jadi ruang itu masih bisa terbuka. Kita kan ada 1.800 outlet. Sedangkan di Indonesia saat ini ada 30.000 ritel farmasi," kata dia.
Menurut dia, sebenarnya masih banyak peluang yang bisa Kimia Farma Apotek hadapi ke depan. Untuk anorganiknya, perusahaan juga bisa melakukan pertumbuhan bisnis yang relatif dekat dengan masyarakat.
"Misal vitamin, kan bukan hanya obat yang dijual. Seperti vitamin kalau di tempat kita sekitar 15 persen kontribusinya. Itu cukup bagus," ungkap Agus Chandra.
Merdeka.com
Dia juga tidak memungkiri produk industri farmasi dari China kini sudah tak terbendung lagi. Melalui dana IPO Kimia Farma Apotek ingin melakukan transformasi, salah satunya dengan memperkuat brand.
"Jadi mendukung pengembangan produk juga, kita mau membangun beberapa produk private label. Selain margin-nya cukup bagus, akan membuat branding kita juga meningkat," ujar Agus Chandra.