Kimia Farma Berhasil Bukukan Pendapatan Kuartal I Sebesar Rp4,95 Triliun
Pendapatan pada semester I tahun ini, meningkat sebesar 11,78 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp4,43 triliun.
Kimia Farma Berhasil Bukukan Pendapatan Kuartal I Sebesar Rp4,95 Triliun
PT Kimia Farma Tbk (KAEF), berhasil membukukan kinerja keuangan perseroan sepanjang periode Januari hingga Juni 2023 dengan pendapatan sebesar Rp4,95 triliun.
Pendapatan pada semester I tahun ini, meningkat sebesar 11,78 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp4,43 triliun.
Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, David Utama mengatakan keberhasilan tersebut disokong oleh kuatnya penjualan produk dan peningkatan jasa layanan laboratorium medis dan klinik.
David menjelaskan, dari sisi kategori produk, obat generik menyumbang pendapatan sebesar Rp1,07 triliun atau meningkat sekitar 25,26 persen dari Rp858,96 miliar. Selain itu, penjualan produk etikal dan lisensi juga meningkat 13,99 persen menjadi sebesar Rp1,89 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yaitu sebesar Rp1,65 triliun.
"Di tengah rebranding yang tengah digencarkan, layanan laboratorium medis dan klinik berkontribusi baik terhadap pendapatan," ujar David dalam keteranganya, Senin (31/7).
Merdeka.com
Dalam laporan keuangan tercatat capaian layanan laboratorium medis dan klinik sebesar Rp488,16 miliar atau meningkat 16,60 persen dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp418,66 miliar.
Adapun penjualan obat over the counter (OTC) dan kosmetika tumbuh 4,85 persen, dari periode tahun 2022 sebesar Rp1,01 triliun menjadi Rp1,06 triliun pada semester I tahun 2023. Sementara itu, kategori alat keseahatan berkontribusi senilai Rp49,02 miliar, terkontraksi 14,75 persen dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp57,50 miliar.
Perseroan juga mencatat pertumbuhan mengesankan juga terjadi pada sisi aset.
Kimia Farma mencatat total aset sebesar Rp20,60 triliun pada semester I 2023. Angka ini mengalami pertumbuhan sekitar 1,21 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp20,35 triliun.