Tekan Impor, GAPPMI Dorong Investasi Pabrik Petrokimia
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mendukung upaya pemerintah untuk menekan impor produk industri petrokimia seperti plastik. Salah satu langkah yang dilakukan yaitu dengan mendorong investasi pabrik petrokimia.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mendukung upaya pemerintah untuk menekan impor produk industri petrokimia seperti plastik. Salah satu langkah yang dilakukan yaitu dengan mendorong investasi pabrik petrokimia.
Ketua Umum Gapmmi, Adhi S Lukman mengatakan, sejauh ini, 60 persen kebutuhan plastik industri mamin diperoleh lewat impor.
-
Dimana sampah plastik yang dibakar dapat mencemari lingkungan? Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah.
-
Kenapa pencemaran lingkungan oleh sampah plastik menjadi masalah serius bagi Indonesia? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Kapan borgol plastik diperkenalkan? Borgol plastik atau plastic cuffs diperkenalkan pada 1965.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Mengapa warga Bandung mengolah sampah plastik menjadi kerajinan? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
"Kalau Menperin mendorong industri hulu langkah tepat, industri hulu ini agak lambat, hilir cepat. Hilir butuh modal lebih sedikit. Hulu ini mahal investasi mahal, biaya bunga mahal, return investasinya lebih lama," kata dia di acara Indonesia Industrial Summit 2019 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (16/4).
"Dan ini harus didorong dengan berbagai insentif mulai dari perpajakan, tax holiday dan segalanya supaya kita mengurangi ketergantungan impor," lanjut dia.
Dia mengatakan, industri makanan dan minuman merupakan pengguna plastik terbesar dengan porsi hingga 60 persen dari total konsumsi plastik di Indonesia. Karena itu, jika industri petrokimia sebagai penyuplai dapat ditingkatkan kinerjanya, maka efisiensi di industri hilir khususnya di industri mamin akan terjadi.
"Akan sangat besar sekali (efisiensi). Kita sekarang packaging. Dan packaging plastik ini pemakai terbesar itu industri mamin sekitar 60 persen," jelas Adhi.
"Mamin itu pengguna. Jadi ada yang membeli biji plastik terus dijadikan botol, cup. Kita belinya biji plastik. Yang produksi kan Industri hulu," imbuhnya.
Industri mamin juga mendukung upaya pemerintah untuk mendorong pengembangan industri pengolahan limbah plastik dan penggunaan plastik daur ulang.
"Kami mendorong itu, dan Kemenperin sudah memberikan izin dengan CMP agar bisa food grade, sekarang BPOM sedang membahas, dan mendorong plastik ini food grade dan resmi mendapatkan izin dari pemerintah," tandasnya.
(mdk/idr)