Teknologi rumah kayu jadi jalan keluar atasi backlog perumahan
Nirwono menegaskan, agar adopsi teknologi kayu itu bisa bertahan lama, dilakukan penguatan lingkungan seperti pelestarian hutan kayu dan hutan bambu sehingga menambah luas RTH dan memperbaiki kualitas lingkungan pemukiman.
Penggunaan teknologi properti dari kayu olahan sistem knockdown alias rakit tahan rayap dan tahan api disebut dapat mengatasi angka backlog perumahan di Tanah Air. Teknologi ini dikenal lebih murah dibanding bahan material properti lainnya yang harganya makin melambung.
Arsitek Senior dan Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan, untuk menerapkan teknologi kayu yang ramah lingkungan di sektor properti perlu digencarkan ke publik. Terdapat tiga pihak yang bertanggungjawab dalam mendukung penerapan adopsi teknologi kayu ramah lingkungan yakni pemerintah daerah, pengembang, dan arsitek.
-
Bagaimana penampilan rumah Ganjar Pranowo? Rumah itu terlihat memiliki halaman yang cukup hijau dan memiliki taman kecil di bagian depan. Menariknya, tak ada pagar tinggi di halaman depan rumahnya. Walaupun taman itu hanya berukuran kecil, namun rumah itu tetap tampak cantik.
-
Kapan Rumah Masa Kecil WR Supratman direnovasi? Panut mengatakan, renovasi terhadap rumah tersebut dilakukan pada 5 Oktober 2007.
-
Siapa yang mengelola Rumah BUMN Yogyakarta? Tentang Rumah BUMN Yogyakarta (RuBY) Koordinator Rumah BUMN Yogyakarta, S. Condro Rini, menjelaskan bahwa Rumah BUMN Yogyakarta (RuBY) yang dikelola Bank BRI ini sudah berdiri sejak tahun 2017.
-
Kenapa Rumah Masa Kecil WR Supratman direnovasi? “Untuk pembuatan rumah memang seperti ini bentuknya limas. Tapi rumah ini sudah pernah direnovasi karena rumah yang dari dulu banyak yang sudah rapuh dan rusak,” kata Panut, pengelola dan pemelihara rumah itu, dikutip dari kanal YouTube Jejak Bang Ibra.
-
Siapa yang memimpin Rumah BUMN BRI Yogyakarta? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
-
Kenapa rumah Ganjar Pranowo dinilai sederhana? Banyak dari warganet yang menilai rumah itu sangat sederhana untuk ukuran mantan Gubernur. Berikut komentar warganet:“Rumahnya sederhana ya buat seukuran mantan gubernur. Sama dengan karakter Pak Ganjar yang sederhana, jauh sama rumah para selebritis,” tulis Al M***nti.
Ketiganya, menurut Nirwono, harus mengangkat kembali dan membangun rasa bangga terhadap arsitektur lokal yang melihat sejarahnya merupakan rumah berbahan bangunan lokal ramah lingkungan, termasuk di sini kayu, bambu, batu kali.
"Pemda harus siapkan Perda yang mewajibkan mengangkat arsitektur lokal dan berbahan ramah lingkungan, pengembang dan arsitek wajib mengikutinya, kalau tidak pemda tidak memberikan IMB," kata Nirwono di Jakarta, Selasa (19/9).
Dia menambahkan, minimnya adopsi teknologi properti dan penggunaan bahan alternatif membangun rumah juga dipengaruhi oleh tidak adanya kebijakan tata ruang yang konsisten kepada masyarakat dan pengembang. Padahal, dalam membangun kawasan hunian, Kawasan Ruang Terbuka Hijau harus seimbang.
Selama ini, kata dia, konsep pengembangan kawasan di kota kawasan perkotaan belum diarahkan ke kepadatan sedang-tinggi untuk menghemat lahan, juga belum ada pembatasan rumah tapak di dalam kota dan menerapkan prinsip bangunan hijau.
Selain itu, mendesak juga dilakukan revitalisasi kawasan padat penduduk dan padat bangunan di pusat kota, dengan mendorong hunian vertikal, juga perbaikan kampung dalam kota.
"Juga perlu dilakukan pengembangan rumah tapak dengan kepadatan rendah-sedang bisa ke arah pinggiran kota dengan teknik arsitektur lokal yang seringkali lebih hemat biaya, cepat dari sisi pembangunan, dan ramah lingkungan. Contoh rumah panggung kayu dan bambu dengan teknik pengawetan tinggi sehingga bertahan lama," tuturnya.
Nirwono menegaskan, agar adopsi teknologi kayu itu bisa bertahan lama, dilakukan penguatan lingkungan seperti pelestarian hutan kayu dan hutan bambu sehingga menambah luas RTH dan memperbaiki kualitas lingkungan pemukiman. "Pada dasarnya pembangunan berkelanjutan harus diterapkan di mana pembangunan perumahan dan pemukiman harus ramah lingkungan. Dengan begitu, pada akhirnya memperbaiki kualitas lingkungan, dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penghuninya," ujar dia.
Mengutip Laporan McKinsey Global Institute (MGI), saat ini 330 juta rumah tangga perkotaan di seluruh dunia tinggal di perumahan di bawah standar. Sementara sekitar 200 juta rumah tangga di negara berkembang tinggal di daerah kumuh.
MGI memperkirakan, pad tahun 2025 mendatang, sekitar 440 juta rumah tangga perkotaan di seluruh dunia atau setidaknya 1,6 miliar orang akan menempati perumahan yang tidak memadai, tidak aman, karena tidak punya akses finansial.
Agar prediksi MGI tak terjadi, berbagai terobosan teknologi properti harus diadopsi. Misal menggunakan produk kayu kimia tahan api non-polusi dalam bahan bangunan rumah kayu menjamin keamanan rumah yang dibangun, baik tunggal maupun multi-lantai.
Penggunaan kayu rekayasa ini juga sangat pas dengan melimpahnya pasokan kayu di Hutan Tanaman Industri. Belum lagi hutan tanaman yang ditanam kembali akan menghasilkan sumber daya kayu berkelanjutan yang terus tumbuh setiap tahunnya yang pada akhirnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang terus tumbuh.
Hitungan McKinsey Global Institute, rumah yang terbuat dari kayu rekayasa jauh lebih murah dibanding rumah beton dan bata dengan ukuran yang sama. Biasanya, harga akan setidaknya sekitar 30 persen lebih murah, menyadari efisiensi skala, pembuatan dan produksi otomatis, biaya pondasi lebih murah, konstruksi yang cepat dan biaya pembiayaan yang jauh lebih murah. Selain tahan api, bahan juga tahan air, tahan cuaca, tahan rayap, shock-proof dan load-bearing.
Baca juga:
Rumah untuk masyarakat bergaji di bawah Rp 4 juta, DP bisa dicicil 12 bulan
Grand Vista Cikarang tawarkan rumah seharga Rp 141 juta, uang muka Rp 2,5 juta
Pengembang ini tawarkan rumah uang muka Rp 3 juta dan cicilan Rp 800.000/bulan
Ini rahasia Airin buat Tangsel ramah untuk pengembang perumahan
Pemerintah diminta ambil alih masalah perumahan, jangan diserahkan ke pasar