Ternyata, Ini Biang Kerok Buat Anggaran Perlindungan Sosial Membengkak Setiap Tahun
kenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Hal itu disebabkan karena adanya fluktuasi dengan perkembangan perekonomian sejak tahun 2020 hingga 2024.
Ternyata, Ini Biang Kerok Buat Anggaran Perlindungan Sosial Membengkak Setiap Tahun
Ternyata, Ini Biang Kerok Buat Anggaran Perlindungan Sosial Membengkak Setiap Tahun
- Anggaran Subsidi BBM Hingga LPG 3 Kg di 2025 Ditetapkan Sebesar Rp394 Triliun
- Tak Hanya Orang Miskin, Kelas Menengah dan Orang Kaya Ikut Nikmati Anggaran Perlindungan Sosial
- Subsidi Angkutan Barang Perintis Naik Jadi Rp22 Miliar di 2024
- Dukung Pemilu 2024 Satu Putaran, Bahlil Ajak Seluruh Masyarakat untuk Mencoblos ke TPS
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengakui anggaran perlindungan sosial (perlinsos) di tahun 2024 mengalami kenaikan.
Hal itu disebabkan karena adanya fluktuasi dengan perkembangan perekonomian sejak tahun 2020 hingga 2024.
Hal itu disampaikan Airlangga Hartarto memenuhi panggilan sidang Mahkamah Konstitusi (MK) untuk bersaksi di sidang sengketa Pilpres 2024, di gedung MK, Jumat (5/4).
"Anggaran perlinsos tahun 2023 dengan pagu Rp476 triliun itu telah terealisasi sebesar Rp443,4 triliun. Sedangkan anggaran tahun 2024 ditetapkan dengan pagu Rp496,8 triliun sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2023 tentang APBN tahun 2024,," kata Airlangga.
Airlangga menyampaikan, kenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Berdasarkan catatannya, realisasi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) tahun 2023 sebesar USD 78,43 per barel. Sedangkan, asumsi ICP tahun 2024 sebesar USD 82 per barel..
"Nilai tukar Rupiah juga mengalami kenaikan rata-rata dari level Rp15.230 menjadi rata-rata Rp15.664 di tahun 2024," ujarnya.
Sejalan dengan kenaikan harga minyak dan nilai tukar Rupiah, juga berdampak terhadap kenaikan subsidi energi tahun 2024 menjadi 19,5 juta kilo liter dibandingkan tahun 2023 yang hanya 16,5 juta kilo liter.
"Anggaran perlindungan sosial terbesar berupa subsidi BBM, listrik, LPG, pupuk, PSO, kredit program dengan share 58,3 persen pada 2024 dan 55,9 persen 2024 yang mengalami kenaikan dan BBM salah satu kompenen utama," pungkas Menko Airlangga.