Ternyata Kelas Menengah di Indonesia Dikuasai Milenial, Gen Z dan Generasi Alpha
Masyarakat kelas menengah bersama kelompok penduduk menuju kelas menengah jadi penyumbang konsumsi rumah tangga terbesar, yakni 81,49 persen.
Kelompok kelas menengah di Indonesia saat ini didominasi masyarakat yang berada di usia produktif. Mereka adalah generasi Y alias milenial, Gen Z, dan juga generasi post Gen Z atau generasi Alpha.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kelompok penduduk kelas menengah saat ini jumlahnya sekitar 47,85 juta orang. Dari jumlah tersebut 24,77 persen di antaranya merupakan generasi X, 24,6 persen generasi milenial, dan 24,12 persen merupakan Gen Z.
- Kelas Menengah RI Turun, Jokowi: Imbas Pandemi Covid-19
- Kelas Menengah Diperkuat dengan Diberi Insentif, Pemerintah Incar Peningkatan Pajak
- Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat
- Pandangan Gen Z dan Milenial: Kuliah Semakin Mahal dan Topik Diajarkan Bisa Dipelajari Sendiri
Sementara itu, generasi Alpha memakan porsi 12,77 persen dari jumlah kelompok kelas menengah. Diikuti golongan boomers 13,62 persen, dan kelompok pre-boomers yang hanya sekitar 1,12 persen.
"Kalau kita lihat usia dari penduduk kelas menengah, sekitar 1 dari 3 penduduk kelas menengah itu merupakan generasi Z dan generasi alpha," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (30/8).
BPS: Kelas Menengah Hobi Belanja
Secara kelompok, generasi alpha merupakan penduduk yang lahir di periode 2013-2024. Sementara Gen Z lahir di rentang waktu 1997-2012, milenial 1981-1996, generasi X 1965-1980. Kemudian generasi boomers 1946-1964, dan pre-boombers yakni mereka kelahiran di bawah periode 1946.
Lebih lanjut, Amalia mengatakan, masyarakat kelas menengah bersama kelompok penduduk menuju kelas menengah (aspiring middle class) jadi penyumbang konsumsi rumah tangga terbesar, yakni 81,49 persen.
"Itu besar impact-nya ke konsumsi rumah tangga besar karena hampir berikan 82 persen dari total konsumsi rumah tangga. Itu kenapa kelas menengah menjadi bantalan perekonomian," kata Amalia.
"Jadi fast spender dan big spender, cepat ngeluarin dan senang spending," tambah amalia.