Terpengaruh China, nilai tukar Rupiah diprediksi masih akan terpuruk
"Tampaknya awan gelap masih menyelimuti pergerakan dari Rupiah hari ini."
Pergantian atau perombakan Kabinet Kerja ternyata belum mampu membuat pasar bergairah. Nilai tukar Rupiah masih saja tertekan dan diprediksi masih akan terus melemah sepanjang hari ini.
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan derasnya sentimen devaluasi Yuan hingga 2 hari berturut-turut akan membuat pelaku pasar lebih memperhatikan sentiment tersebut. Dia mengakui, pelaku pasar pun kembali was-was dengan pelemahan nilai tukar Rupiah yang berpotensi dapat mengganggu kinerja dari para emiten sekalipun para emiten tersebut telah melakukan hedging.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
"Tampaknya awan gelap masih menyelimuti pergerakan dari Rupiah hari ini. Diharapkan terbatasnya pelemahan Rupiah tidak terjadi. Rupiah terlibas dengan kembali menguatnya laju USD. Diharapkan juga mata uang Rupiah saat ini dapat melawan dominasi USD. Namun pergerakan Yuan saat ini cenderung melemah seiring dengan langkah PBoC mendevaluasi Yuan atau dengan kata lain laju Yuan sengaja dilemahkan," ucap Reza kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (13/8).
Reza mengatakan, kebijakan China yang sengaja melemahkan nilai tukarnya dilakukan demi kegiatan ekspor mereka. China menginginkan barang ekspornya lebih kompetitif nilainya. Dengan melemahnya laju Yuan maka mata uang tandingan USD menjadi tidak ada. GBP, Yen, Euro, hingga Rubel tidak mampu sebelumnya melawan USD seiring peliknya masalah internal ekonominya.
"Jadi, melemahnya mata uang satu-satunya tandingan USD tentu berimbas negatif pada pergerakan mata uang emerging market, termasuk Rupiah," katanya.
Dengan masih adanya tren pelemahan membuat peluang Rupiah untuk berbalik positif menjadi terhalangi.
"Rupiah pun masih berpotensi mengalami pelemahan lanjutan jika pelaku pasar masih enggan melepas USD di antara Rp 13.765-13.750," tutup dia.
(mdk/idr)