Terungkap, Begini Skenario Pemerintah Capai Karbon Netral di 2060
Yudo menjelaskan, GSEN menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 100 persen pada 2060, dengan kapasitas 587 gigawatt mencakup PLTS sebesar 361 gigawatt, PLTA 83 gigawatt, PLTB 39 gigawatt, PLTN 35 gigawatt, PLTBio 37 gigawatt, PLTP 18 gigawatt, dan PLT arus laut 13,4 gigawatt.
Pemerintah bakal memaparkan skenario transisi energi nasional dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT) yang tertuang dalam peta jalan Grand Strategi Energi Nasional ke forum Kelompok 20 atau G20.
"Presidensi G20 Indonesia akan dimanfaatkan pemerintah untuk mengenalkan kepada dunia skenario Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat," kata Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis, Yudo Dwinanda Priaadi dalam keterangan di Jakarta, Jumat (4/2).
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Ammar Zoni tiba di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat? Mantan suami Irish Bella ini tiba di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat menggunakan mobil tahanan sekitar pukul 10.50 WIB.
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Kapan mahkota gigi emas Cara dipasang? Tim tersebut melakukan dua kali perjalanan ke Jerman, pertama untuk mengambil dan membuat cetakan gigi Cara dan yang kedua, beberapa bulan setelahnya, untuk memasangnya.
Yudo menjelaskan, GSEN menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 100 persen pada 2060, dengan kapasitas 587 gigawatt mencakup PLTS sebesar 361 gigawatt, PLTA 83 gigawatt, PLTB 39 gigawatt, PLTN 35 gigawatt, PLTBio 37 gigawatt, PLTP 18 gigawatt, dan PLT arus laut 13,4 gigawatt.
Pemerintah menegaskan, tambahan pembangkit listrik setelah tahun 2030 hanya bersumber dari energi terbarukan, yang berarti tidak ada lagi setrum kotor yang terbuat dari bahan bakar fosil.
"Mulai 2035 akan didominasi oleh Variable Renewable Energy (VRE) berupa PLTS, pada tahun berikutnya menyusul PLTB dan PLT arus laut. PLTP juga akan dimaksimalkan hingga 75 persen dari potensinya," jelas Yudo.
Yudo mengungkapkan, pemerintah tidak akan lagi menambah PLTU, kecuali yang telah kontrak dan konstruksi. PLTU milik PLN akan berhenti beroperasi lebih cepat dibandingkan revaluasi aset.
PLTU milik perusahaan listrik swasta atau IPP pensiun setelah berakhirnya perjanjian jual beli listrik. Sedangkan, PLTGU akan berhenti beroperasi setelah usia 30 tahun.
Maksimalkan PLTA
PLTA juga akan dimaksimalkan dan listriknya dikirim ke pusat-pusat beban di pulau lain agar bisa mendukung ketahanan energi nasional. Selain itu PLTA juga akan memberikan keseimbangan bagi pembangkit energi terbarukan variabel.
PLTN juga akan masuk sekitar tahun 2049 untuk menjaga keandalan sistem. Adapun pumped storage akan dimulai pada 2025 dengan target 2060 sebesar 4,2 gigawatt.
Yudo menyampaikan teknologi Battery Energy Storage System (BESS) mulai masif di tahun 2031 dan kapasitasnya akan mencapai 140 gigawatt pada 2060.
"Hidrogen juga akan dimanfaatkan bertahap mulai 2031 dan mulai masif pada 2051. Hidrogen ditargetkan mencapai 52 gigawatt pada 2060," ujarnya.
(mdk/idr)