Terungkap, Ini Rahasia Unilever Bisa Raup Penjualan Rp10,2 Triliun di Kuartal III-2023
Sebagai pemimpin pasar, produk Unilever tercatat dari hulu ke hilir dan semuanya dibutuhkan keluarga.
Upaya lain yang dilakukan adalah peningkatan efisiensi operasional serta melakukan pengelolaan modal kerja yang baik serta memastikan produktivitas kasnya mencapai lebih dari 100 persen.
Terungkap, Ini Rahasia Unilever Bisa Raup Penjualan Rp10,2 Triliun di Kuartal III-2023
Terungkap, Ini Rahasia Unilever Bisa Raup Penjualan Rp10,2 Triliun di Kuartal III-2023
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatat adanya kemajuan dengan seiring menguatnya fundamental perusahaan dalam tiga tahun terakhir. Fokus pada pertumbuhan jangka panjang dan upaya bertransformasi serta memperkuat merek-merek inti menjadi beberapa fokus utama perusahaan.
Sejauh ini, Unilever memperluas portofolio nya untuk menjangkau segmen lebih atas (premium) maupun bawah (value). Perusahaan juga meningkatkan tingkat investasi pada merek-merek nya dari 5,5 persen menjadi 8 persen.
- Ini Usulan Rancangan Propemperda Kutai Timur 2024, Produk Hukum untuk Masyarakat
- Rumah Produksi di Cilandak Disatroni Maling, Sejumlah Peralatan Syuting Raib
- Terungkap, Ini 5 Strategi Prioritas Unilever Hingga Bisa Cetak Laba Rp1,4 Triliun di Kuartal III-2023
- Raup Penjualan Rp10,2 Triliun, Ira Noviarti Siap Duduki Posisi Baru di Unilever
Upaya lain yang dilakukan adalah peningkatan efisiensi operasional serta melakukan pengelolaan modal kerja yang baik serta memastikan produktivitas kasnya mencapai lebih dari 100 persen.
Selama periode Juli-September 2023, Unilever membukukan penjualan bersih mencapai Rp10,2 triliun dengan pertumbuhan penjualan domestik 3,3 persen quarter-on-quarter (QoQ) dan volume domestik naik 4,3 persen QoQ.
Pengamat Pasar Modal, Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada menilai, dengan kinerja positif di kuartal III-2023 menjadi indikasi bahwa kepemimpinan manajemen telah berhasil menjaga market dan memperkuat posisi di tengah persaingan ketat di sektor FMCG.
Kinerja Unilever yang terjaga positif ditopang variasi produk perseroan yang sudah terdiversifikasi. Apalagi, banyak produk baru yang diluncurkan untuk menjaga dominasi pasar.
Bagi Reza, salah satu sektor potensi yang bisa dikelola dengan lebih baik, di segmen pasar menengah yang jumlahnya sangat banyak. Meskipun daya beli di segmen premium lebih terjaga dan stabil, Unilever tetap perlu memastikan keseimbangan kontribusi dari setiap segmen konsumen.
"Kinerja Unilever ini kan cerminan kondisi perekonomian, apalagi daya beli masyarakat itu kan yang menopang pertumbuhan ekonomi, terutama dari konsumsi rumah tangga," ucap Reza.
Dia menilai, manajamen di bawah Ira Noviarti yang sebentar lagi akan mendapat peran baru di Unilever, sudah cukup baik melakukan inovasi dan mampu membawa perusahaan melewati berbagai tantangan ekonomi, seperti pandemi. Ini dimungkinkan dengan strategi tepat dan diversifikasi produk.
Misalnya, investasi dalam pengembangan varian pepsodent yang semakin beragam.
"Kemampuan manajemen menjaga pasar sudah baik, kita tentu tidak bisa berharap lompatan besar, karena Unilever memang sudah menguasai pasar, yang paling mungkin terus melakukan inovasi produk dan diversifikasi dan manajemen tentu saja harus mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi ekonomi," ucap Reza.
Merilis dari pembaruan kinerja bisnis terkini, Indonesia memiliki peran strategis yang sangat penting bagi Unilever, dan untuk itu, mulai Januari 2024, model organisasi akan berubah menjadi pasar yang dikelola oleh Unit Bisnis.Ini adalah langkah yang signifikan untuk memberikan fokus dan fleksibilitas yang lebih besar dalam mewujudkan potensi pertumbuhan jangka panjang di Indonesia. Terdapat 5 Unit Bisnis, yaitu Beauty and Wellbeing, Personal Care, Home Care, Nutrition, dan Ice Cream.