Ternyata Ini Alasan Produk Ramah Lingkungan Harganya Lebih Mahal
Produk-produk ramah lingkungan harganya lebih mahal ketimbang produk pabrikan.
Produk-produk ramah lingkungan harganya lebih mahal ketimbang produk pabrikan.
Ternyata Ini Alasan Produk Ramah Lingkungan Harganya Lebih Mahal
Dampak perubahan iklim kian nyata. Seruan hingga kampanye penggunaan produk ramah lingkungan terus digencarkan oleh para aktivis. Sayangnya, dewasa ini produk-produk ramah lingkungan harganya lebih mahal ketimbang produk pabrikan.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai kondisi tersebut karena produk-produk ramah lingkungan langsung dibuat oleh tangan manusia (hand made), bukan menggunakan mesin. Harga yang lebih tinggi tersebut sebagai apresiasi kepada para pengrajinnya.
Di negara Barat, hal ini sudah lazim terjadi. Banyak produk yang dibuat pengrajin dijual dengan nilai tinggi untuk memberikan apresiasi.
"Saya melihat di luar negeri semua produk hand made ini punya apreasiasi lebih tinggi, jadi itu balik lagi ke kita mau mengapresiasi produk itu atau enggak," kata Wakil Ketua Komite Tetap Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian DAS, Hutan Lindung dan Mangrove, Kadin Indonesia, Chintya Dian Astuti saat ditemui di acara Langkah Membumi Festival di SCBD, Jakarta, Sabtu (25/11).
Merdeka.com
Tak hanya prosesnya, Chintya menyebut bahan-bahan yang digunakan berasal dari alam. Faktor ini juga turut membuat harga produk ramah lingkungan lebih tinggi daripada buatan mesin.
"Hasil-hasil dari alam yang perlu campur tangan manusia bukan pabrik, ini tentu punya rasa beda karena membuat dari hati dan harus diapresiasi," kata Chyntia.
Meski begitu, produk ramah lingkungan tersebut tetap bisa dipasarkan.
Strateginya dengan memberikan cerita dibalik produksinya yang menggugah masyarakat. Sehingga produk ramah lingkungan bisa terjual bukan karena manfaat produknya saja tetapi sekaligus memberikan apresiasi.
"Nah ini butuh story agar apresiasinya tinggi. Supaya masyarakat tahu ini produk ini punya story , jadi membeli karena ada story dan kita membantu profesi mereka," kata dia.
Selain cerita dibalik pembuatan produk ramah lingkungan, promosi produk juga diperlukan. Chintya bilang pemerintah sudah memiliki wadah khusus yang bisa menampung produk dalam negeri untuk dipublikasi dan diperkenalkan kepada masyarakat luas.
"Saya rasa Kemenparekraf sudah punya wadah yang menampung produk dalam negeri untuk dipromosikan," kata dia.
Begitu juga dengan Kadin Indonesia. Pihaknya juga memberikan dukungan dan membantu mempromosikan produk ramah lingkungan agar bisa dikenal masyarakat dan digunakan secara luas dan masif.
"Dan itu memang harus ada pihak-pihak yang mempromosikannya. Tangan di atas sama tangan dibawah itu harus saling bekerja sama," kata dia mengakhiri.
Merdeka.com