Tiga Rekomendasi INDEF Agar Pertumbuhan Ekonomi Membaik di Kuartal II-2021
Kepala Center Macroeconomics and Finance IInstitute for Development of Economics and Finance (INDEF), M. Rizal Taufikurahman memberikan, tiga rekomendasi agar pertumbuhan ekonomi bisa bergerak positif di kuartal II 2021. Pertama, perlu pemerataan program vaksinasi.
Kepala Center Macroeconomics and Finance IInstitute for Development of Economics and Finance (INDEF), M. Rizal Taufikurahman memberikan, tiga rekomendasi agar pertumbuhan ekonomi bisa bergerak positif di kuartal II 2021. Pertama, perlu pemerataan program vaksinasi.
"Dibandingkan dengan negara-negara mitra dagang yang tumbuh positif, Indonesia sebagai negara yang masih tertinggal, terkontraksi," ujar Rizal dalam diskusi online, Jakarta, Rabu (5/5).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
"Perlu upaya percepatan dan pemerataan program vaksinasi, efektifitas serta akselerasi distribusi kebijakan Program Ekonomi Nasional (PEN) menjadi kunci strategisnya," sambungnya.
Rizal melanjutkan, dalam menjaga optimisme pertumbuhan ekonomi tahun 2021 terutama di kuartal II, maka perlu didongkrak perbaikan konsumsi rumah tangga. Salah satunya perbaikan pendapatan agar daya beli semakin membaik.
"Untuk mencapai pertumbuhan di atas 6 persen pada kuartal II 2021 dirasakan sangat berat, maka perlu ada perbaikan kinerja ekspansi kredit growth, maka perlu ada perbaikan kinerja kredit yang bisa menggerakkan sektor riil," jelasnya.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi global diprediksi akan membaik pada 2021. Namun dengan kasus India, menjadi perhatian serius global karena bisa menyebabkan global risk guna perbaikan konsumsi global dan value chain global.
Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Kuartal II Tembus 7 Persen
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 akan lebih baik. Bahkan, perkiraannya ekonomi domestik pada periode April-Juni 2021 itu bisa tembus di atas 7 persen.
"Diperkirakan kuartal ke II 6,9 sampai 7,8 persen (pertumbuhannya)," kata Menko Airlangga dalam konferensi pers, Rabu (5/5).
Menko Airlangga melanjutkan, pertumbuhan tersebut bisa dicapai jika konsumsi rumah tangga RI pada kuartal II-2021 juga tumbuh positif. Paling tidak bisa berada di 6,9 sampai 7,9 persen. Kemudian diikuti dengan konsumsi lembaga non profit rumah tangga (LNPRT) sebesar 5,0 sampai 5,5 persen.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, konsumsi pemerintah juga harus tumbuh 7,6 persen sampai 7,9 persen. Sementara PMTB harus berada di 6,4 sampai 8,3 persen.
Tak hanya itu, ekspor dan impor juga harus mencatatkan kinerja yang positif selama di kuartal II-2020 mendatang. Paling tidak keduanya beri andil atau kontribusi masing-masing tumbuh 10,5 - 12,0 persen dan 9,5 - 14,0 persen.
(mdk/bim)