Tiket Pesawat Mahal, Jumlah Penumpang Domestik Turun 7,10 Persen di Mei 2019
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Mei 2019 sebanyak 5,3 juta orang. Jumlah ini turun sebesar 7,10 persen dibanding April 2019 atau bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Mei 2019 sebanyak 5,3 juta orang. Jumlah ini turun sebesar 7,10 persen dibanding April 2019 atau bulan sebelumnya.
"Bisa dipahami ketika jumlah penumpang angkutan udara pada Mei 2019 kembali mengalami penurunan. Di satu sisi karena harga tiket masih mahal," kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (1/7).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa Petruk melempar orang keturunan Betawi dari pesawat? Petruk: (Tak mau kalah. Dia lempar orang keturunan Betawi di sampingnya ke luar pesawat).Kali ini Semar dan Gareng: (Jantungnya nyaris copot) Semar: “Lho? Kenapa kamu buang orang betawi tadi? Kan kasihan?”Petruk: “Tenang aja! Indonesia kaya banget kok! Masih banyak, orang betawi yang hidup di sana.”
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Di mana PTPS bertugas selama Pemilu? PTPS adalah individu yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) selama proses pemilihan umum berlangsung.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
Suhariyanto mengatakan, penurunan jumlah penumpang tersebut terjadi diseluruh bandara utama yang meliputi Bandara Ngurah Rai Denpasar 20,57 persen, Kualanamu Medan 20,32 persen, Juanda Surabaya 14,57 persen, Hasanudin Makasar sebesar 9,95 persen dan Soekarno Hatta 9,06 persen.
Secara kumulatif angkutan udara domestik Januari-Mei 2019 tercatat sebanyak 29,4 juta. Angka ini turun sebesar 21,33 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 36,4 juta orang.
"Jumlah terbesar tercatat di Soekarno Hatta mencapai 7,2 juta orang atau 24,50 persen dari keseluruhan penumpang domestik, diikuti Juanda Surabaya 2,3 juta orang atau 7,94 persen," katanya.
Sedangkan untuk penumpang angkutan udara ke luar negeri atau internasional pada Mei 2019 mencapai 1,4 juta penumpang. Angka tersebut mengalami penurunan 3,81 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Penurunan jumlah penumpang internasional terbesar terjadi di Bandara Hasanuddin Makassar sebesar 40,3 persen. Kemudian disusul Bandara Juanda sebesar 15,85 persen dan Kualanamu Medan sebesar 11,62 persen dan terakhir Soekarno Hatta 8,78 persen.
Sedangkan kenaikan justru terjadi di Bandara Ngurah Rai Bali sebesar 6,23 persen. Jumlah penumpang internasional terbesar melalui Bandara Soekarno Hatta Jakarta yaitu mencapai 579,6 ribu orang atau 40,39 persen dari total penumpang ke luar negeri diikuti Ngurah Rai Denpasar 572,2 ribu orang atau 39,78 persen.
Adapun selama Januari - Mei 2019, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 7,4 juta orang atau naik 2,88 persen dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Jumlah penumpang ke luar negeri terbesar melalui Soekarno Hatta Jakarta mencapai 3,1 juta orang atau 42,24 persen dari jumlah seluruh penumpang ke luar negeri diikuti Ngurah Rai Denpasar 2,7 juta orang atau 36,19 persen.
Baca juga:
Tiket Pesawat Mahal, Tingkat Hunian Kamar Hotel Turun 10,37 Poin di Mei 2019
Tarif Batas Atas Tiket Turun, Angkutan Udara Sumbang Deflasi di Juni 2019
Tak Sesuai Janji Pemerintah, Harga Tiket Pesawat Belum Turun
Ramai-ramai Turunkan Harga Tiket Pesawat per 1 Juli 2019
Tekan Harga Tiket Pesawat, Insentif Fiskal Maskapai Segera Terbit
Ke Malaysia Pakai Garuda Indonesia, Penumpang Raih Diskon Tiket Sunway Lagoon