Tips jadi pedagang dadakan Ramadan, pendapatan melebihi manajer
Ramadan merupakan ladang bagi para Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mendapatkan penghasilan berlimpah.
Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop), Choirul Djamhari menyebut, Ramadan merupakan ladang bagi para Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mendapatkan penghasilan berlimpah. Hanya dalam waktu 1 bulan, penghasilan mereka bahkan bisa melebihi seorang manajer di kantoran. Potensi itu bisa didapatkan dengan beberapa catatan.
Kepada merdeka.com, Choirul memberi beberapa tips kepada calon pedagang yang ingin berjualan hanya pada saat Ramadan agar tidak rugi dan mendapat untung yang menggiurkan.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Kapan bazar Ramadan di Jati Padang diadakan? Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan suci Ramadan dengan tujuan saling berbagi di antara warga yang mampu kepada warga tidak mampu.
-
Kenapa puasa ganti Ramadhan penting? Sebagian umat Islam ada yang memiliki utang puasa Ramadhan karena beberapa hal.
-
Kenapa ucapan menyambut Ramadhan penting? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Kapan Ramadhan di luar angkasa? Selama masa tinggalnya, umat Islam di Bumi akan merayakan bulan Ramadhan – waktu puasa, doa dan refleksi yang berlangsung dari malam tanggal 22 Maret hingga 21 April.
-
Kapan Kampung Ramadan Sanden berlangsung? Acara itu digelar di Jalan Trunojoyo, Sanden, selama satu minggu mulai dari tanggal 23-31 Maret 2024.
Pertama, kata Choirul, calon pedagang harus bisa memastikan bahwa produk yang akan mereka jual adalah produk yang mampu mereka pasarkan kepada konsumen.
"Pedagang mengerti betul bagaimana membuat dan memasarkan prpoduk itu. kedua adalah kita hanya memenuhi permintaan pasar, jangan memasarkan barang yang bisa diproduksi tapi produksilah barang yang bisa dipasarkan. Jangan mentang-mentang anda bisa membuat lontong isi tapi harus yakin bahwa lontong itu adalah lontong yang diminta oleh pasar di sekitar anda," jelasnya.
Ketiga, calon pedagang tidak boleh gegabah dalam menjual produk dengan kuantitas yang berlebihan. Sebab, apabila momen Ramadan usai, pedagang kerap kebingungan untuk menjual sisa produknya.
"Tidak semua barang di Ramadan itu sama laris dengan non Ramadan. Sehingga mengantisipasi pasar itu bermanfaat supaya tidak terjadi kerugian yang semestinya," kata dia.
Terakhir, lanjut Choirul, jika tidak memiliki modal berlebih, calon pedagang diminta untuk tidak memaksakan diri dengan melibatkan pinjaman dari luar. Lebih baik memulai usaha dengan modal seadanya dan mencari alternatif lain untuk melakukan pinjaman sebagai modal usaha.
"Kalau skala mikro tidak perlu nmelibatkan sumber pembiayaan dari luar karena berisiko. Bisa melakukan pinjaman ke keluarga atau kerabat yang dipercaya. Untuk modal sebenarnya hanya dengan dana Rp 2 juta-RP 3 juta sudah cukup untuk modal usaha. Bisa jualan menu berbuka puasa atau jualan baju muslim," pungkasnya.
Baca juga:
Noah mulai belajar puasa, Bunga Citra Lestari beri hadiah unik
Cara bomber Semen Padang jaga pola makan di bulan Puasa
Nabi Syuaib diancam akan diusir dari Madyan jika tak menyembah pohon
Lebih baik baca Alquran daripada nonton The Conjuring 2
Jelang Lebaran, Istri Eko Patrio Bisnis Parcel Hingga 10 Jutaan
Tauco ikan jamur kuping, menu mantap untuk sahur
Jemaat gereja di Purwakarta bagi-bagi takjil gratis untuk umat Islam