Total omzet waralaba RI capai Rp 172 T dan serap 90.000 tenaga kerja
Total omzet waralaba RI capai Rp 172 T dan serap 90.000 tenaga kerja. Saat ini, tercatat ada sekitar 698 waralaba dengan jumlah gerai sebanyak 24.000, yang terdiri dari 63 persen waralaba dan Business Opportunity (BO) lokal, serta 37 persen waralaba asing.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka pameran Waralaba dan usaha kecil menengah (UKM) Indonesia dalam rangka World Franchise Summit Indonesia (WFSI) 2016. Sejak 25 tahun, baru pertama kali Indonesia menjadi tuan rumah pameran waralaba sedunia ini.
CEO Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar mengatakan sejak didirikan pada tahun 1991, AFI menjadi wadah bagi para waralaba dan UMKM di Indonesia dalam mengembangkan usahanya di Indonesia. Bahkan, sejak 15 tahun terakhir usaha waralaba dalam negeri terus berkembang dan mampu bersaing dengan usaha besar.
"Praktik waralaba ini telah terbukti membantu UMKM. Bermodal terbatas mampu mengembangkan usahanya dengan cepat dan bersaing dengan pelaku usaha modal kuat," kata Anang di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (25/11).
Dia mencatat, saat ini ada sekitar 698 waralaba dengan jumlah gerai sebanyak 24.000, yang terdiri dari 63 persen waralaba dan Business Opportunity (BO) lokal, serta 37 persen waralaba asing. Omzet totalnya pun bisa mencapai nominal Rp 172 triliun.
Dengan jumlah tersebut, waralaba telah menyerap lebih dari 90.000 tenaga kerja di Indonesia. Sehingga, sektor ini diharapkan mampu menjadi salah satu pendorong perputaran ekonomi secara luas dan merata, baik dari pembelanjaan langsung maupun tidak langsung.
"Maka waralaba bisa menjadi salah satu agen pemerataan ekonomi yang baik dan menggerakkan ekonomi sampai ke pelosok-pelosok. Maka tidak berlebihan bahwa waralaba merupakan sebuah praktik penerapan ekonomi kerakyatan seperti diamanatkan UUD 1945 pasal 33," imbuhnya.
Anang berharap, dengan langkah Kementerian Perdagangan membuat peta jalan (roadmap) pengembangan waralaba jangka panjang, bisa turut meningkatkan sektor waralaba di dalam negeri.
Baca juga:
Presiden Jokowi klaim potensi pertumbuhan industri waralaba tinggi
Triwulan III-2016, laba BNI Syariah tumbuh 37, 42 persen
Hooters yang pelayannya seksi banget mau buka cabang di Jakarta
Toko roti BreadTalk tak higienis & 3 tahun menunggak pajak
Anti toko modern ilegal desak DPRD Kota Malang gelar hak angket
Iran tutup paksa KFC abal-abal di Teheran
Pengakuan karyawan ini kejutkan pelanggan, Sushi Tei tidak halal
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Kapan Ririn Ekawati merayakan bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Apa yang dirayakan Ririn Ekawati dalam acara peluncuran bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Kenapa Warsilah memutuskan untuk membuka usaha jahit? Enggan berlarut-larut dari keterpurukan dimana suaminya menjadi salah satu korban yang terdampak PHK akibat pandemi Covid-19, Warsilah mencoba peruntungan dengan membuka usaha jahit pakaian untuk wanita, pria, dan anak-anak.
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
-
Bagaimana Aqila berbisnis? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.