Transaksi E-Commerce Indonesia Diprediksi Bakal Tembus Rp1.346 Triliun
transaksi e-commerce diprediksi meningkat 128 persen hingga mencapai USD 89 miliar atau sekitar Rp1.346 triliun dalam nilai transaksi bruto sejak tahun 2023 hingga 2026
Perdagangan elektronik atau e-commerce di Indonesia yang terus naik dipengaruhi pandemi diprediksi masih akan terus berlanjut. Transaksi e-commerce diprediksi meningkat 128 persen hingga mencapai USD 89 miliar atau sekitar Rp1.346 triliun dalam nilai transaksi bruto sejak tahun 2023 hingga 2026.
Data ini berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC) terbaru yang dikeluarkan oleh platform pembayaran terkemuka 2C2P dan Merchant Risk Council (MRC), asosiasi keanggotaan global untuk para praktisi pembayaran dan pencegahan transaksi penipuan.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Apa saja tipe perilaku konsumen dalam belanja online? Momen Mega Sale, menurutnya, bukan sekadar belanja dan membayar, melainkan mencerminkan berbagai pola perilaku konsumen.Berikut empat tipe perilaku konsumen dalam berbelanja online. The Bargain Hunters Pada perilaku ini, konsumen gemar mencari diskon. Biasanya mereka akan terpengaruh dengan harga yang murah, juga senang membandingkan harga antar platform e-commerce. •The Inspirational Hunters Pada perilaku ini, konsumen senang mengadopsi tren-tren terbaru. Mereka akan secara proaktif mencari tren yang ada, kemudian mereka tidak hanya sekedar membeli tapi juga sudah memiliki bayangan ketika barang yang ia beli sudah didapat. Biasanya konsumen yang berperilaku seperti ini, suka melihat komentar-komentar pembeli lain dan percaya terhadap review yang ditulis di aplikasi. The Effortless Shoppers Konsumen dengan perilaku ini akan memiliki gaya berbelanja yang ingin serba cepat, tidak memerlukan usaha banyak tetapi ia bisa dapat yang diinginkan. Dalam kategori ini, konsumen akan merasa tidak masalah jika membayar dalam jumlah lebih, yang penting bisa sampai dengan cepat. The Purposefull Shoppers Dalam kategori ini, konsumen memiliki prinsip. Misalnya, konsumen memiliki prinsip untuk selalu menggunakan barang lokal, maka ia membeli barang yang hanya berasal dari brand lokal. Pada konsumen seperti ini, biasanya tidak masalah menghabiskan uang lebih banyak asalkan sesuai dengan prinsip yang ia punya.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Mengapa penipuan online sering terjadi saat belanja online? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online. Diskon fantastis yang ditawarkan membuat konsumen rentan terkena tipu-tipu saat barang yang dikirim nggak sesuai.
-
Bagaimana caranya agar bisnis online shop yang dijalankan bisa banyak dikunjungi? "Daftarkan juga usaha ke berbagai platform online supaya online shop Anda banyak dikunjungi oleh khalayak ramai," tulis CIMB Niaga dikutip Selasa (23/7).
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, nilai transaksi e-commerce Indonesia pada 2026 ini lebih tinggi dibanding negara-negara tetangganya, seperti Vietnam (USD 33 miliar, sekitar Rp504,2 miliar) atau Thailand (USD 26 miliar, sekitar Rp379,6 miliar).
Dalam laporan ini juga menyoroti bahwa pesatnya perkembangan lanskap pembayaran, berdampak pada peningkatan transaksi penipuan di dunia maya.
"Indonesia memiliki persentase pengguna internet tertinggi sebesar 26 persen di Asia Tenggara yang menjadi korban penipuan di tahun 2021. Berdasarkan data Bareskrim Polri, penipuan online menempati posisi kedua sepanjang Januari-September 2020 yang berkontribusi lebih dari seperempat kasus kejahatan siber pada periode tersebut," ujar CEO Merchant Risk Council (MRC), Julie Fergerson dalam keteranganya, Kamis (23/3).
Menurut IDC InfoBrief yang bertajuk Cara Asia Tenggara Bertransaksi di Tahun 2022: Peluang, Konektivitas, dan Risiko Baru, tercatat lebih dari satu juta pengguna baru dari dompet seluler setiap bulannya di Indonesia, di mana hal ini menunjukkan adanya tingkat pertumbuhan yang signifikan di pasar Asia Tenggara.
Julie menjelaskan, dengan adanya proyeksi ini, 2C2P Indonesia mengambil sikap untuk terus memperkuat komitmen guna melindungi merchant dan juga konsumen. Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan dengan memperkuat tim kepemimpinan di Indonesia untuk memperluas dan melokalkan kapabilitas penjualan, produk, dan jaringan di seluruh Nusantara.
Dalam kesempatan yang sama, Country Head 2C2P Indonesia, Adi Nugroho menerangkan, Seiring dengan pertumbuhan e-commerce dan metode pembayaran yang beragam, pihaknya terus menyempurnakan langkah-langkah pencegahan dan mengimplementasikan pembaruan secara berkala untuk memitigasi ancaman terbaru guna melindungi merchant dan konsumen.
"2C2P berada di posisi yang tepat untuk memperluas lanskap pembayaran digital Indonesia dan mendukung bisnis-bisnis papan atas yang memiliki rencana memperluas pasar konsumen secara global dan membantu perusahaan tersebut untuk menyediakan solusi pembayaran mereka lebih cepat dari sebelumnya pasca pandemi," kata dia.
Perlu diketahui, proyeksi nilai transaksi e-commerce Indonesia pada tahun 2026 juga diperkirakan akan melampaui negara-negara tetangga seperti Vietnam USD 33 miliar, Thailand USD 26 miliar, dan Filipina USD 17 miliar.
(mdk/idr)