Transaksi QRIS Meroket hingga Rp229,96 Triliun di Tahun 2023
Transaksi QRIS Tahun 2023 tumbuh 130,01 persen (yoy) dibandingkan tahun 2022.
Angka ini tumbuh 130,01 persen (yoy) dibandingkan tahun 2022.
- Transaksi QRIS Kena PPN 12 Persen, Begini Penjelasan Pemerintah
- Transaksi QRIS Melonjak Tajam Hingga 226 Persen, Jumlah Pengguna Tembus 50 Juta Orang
- Berkah QRIS BRI bagi Pedagang Blok S: Transaksi Cepat, Penjualan Meningkat hingga Bantu Menabung
- Penukaran Uang Receh hingga 27 Maret Tembus Rp75 Triliun
Transaksi QRIS Meroket hingga Rp229,96 Triliun di Tahun 2023
Transaksi QRIS 2023 Tembus Rp229,96 T
Bank Indonesia (BI) mencatat nominal transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada 2023 tembus mencapai Rp229,96 triliun. Angka ini tumbuh 130,01 persen (yoy) dibandingkan tahun 2022.
"Nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 130,01 persen (yoy) dan mencapai Rp229,96 triliun," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/1).
Perry menjelaskan pada tahun 2023 jumlah pengguna QRIS tercatat 45,78 juta pengguna.
Sedangkan jumlah merchant pengguna QRIS sebanyak 30,41 juta. Dari jumlah tersebut, sebagian besar merchant merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Jumlah pengguna 45,78 juta dan jumlah merchant 30,41 juta," kata Perry.
Kemudian untuk nilai transaksi digital banking tercatat Rp58.478,24 triliun atau tumbuh sebesar 13,48 persen (yoy).
Perry memproyeksikan transaksi ini akan meningkat 9,11 persen (yoy) hingga mencapai Rp63.803,77 triliun pada tahun 2024.
Sementara nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 43,45 persen (yoy).
Sehingga mencapai Rp835,84 triliun dan diproyeksikan meningkat 25,77 persen (yoy) hingga mencapai Rp1.051,24 triliun pada tahun 2024.
merdeka.com
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mencapai Rp8.178,69 triliun.
Angka ini mengalami penurunan 0,81 persen (yoy) jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Kemudian, dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Desember 2023 sebesar Rp1.101,75 triliun. Mengalami peningkatan 7,33 persen (yoy).
"Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal," kata Perry mengakhiri.