Transvision berambisi punya satelit sendiri
Anak usah Trans Corps ini telah menyiapkan dana sekitar USD 150 juta.
Salah satu anak usaha Trans Corp, PT Indonusa Telemedia (Transvision) berambisi membeli dan mengoperasikan satelit sendiri. Direktur Operasi PT Indonusa Telemedia (Transvision) Agung DM Sahidi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dana sekitar USD 150 juta.
Rencana ini bakal direalisasikan pada Mei 2015. "Transvision ingin mengoperasikan satelit sendiri. Kita siapkan USD 150 juta untuk 10 tahun untuk 18 transponder," ujarnya di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (7/10).
-
Apa yang dimaksud dengan Satelit? Satelit merupakan objek buatan manusia yang mengorbit bumi atau planet lain dalam tata surya. Satelit dirancang dan diluncurkan ke ruang angkasa untuk melakukan berbagai tugas, mulai dari komunikasi, observasi bumi, navigasi, riset ilmiah, hingga keperluan militer.
-
Dimana kebanyakan Satelit di dunia berasal? Berdasarkan data pada laman GoodStats, Amerika Serikat memiliki jumlah terbesar dari satelit yang mengorbit bumi, dengan lebih dari 3.000 satelit, termasuk satelit militer, komunikasi, pengintaian, dan ilmiah.
-
Bagaimana Satelit bisa tetap mengorbit Bumi? Satelit-satelit ini mengorbit bumi pada ketinggian tertentu di atas permukaan, dan mereka tetap dalam orbit tersebut berkat gaya tarikan gravitasi bumi dan kecepatan orbit yang diberikan oleh roket pembawa saat peluncuran.
-
Apa fungsi utama Satelit Palapa? Satelit Palapa berfungsi sebagai sistem komunikasi satelit domestik (SKSD) pertama di Indonesia. Palapa A1, yang diluncurkan pada tahun 1976, memungkinkan layanan telepon dan faksimili antar kota di seluruh nusantara. Ini mengatasi tantangan komunikasi di wilayah yang luas dan terpisah oleh lautan dan pegunungan.
-
Apa yang terjadi jika satelit dibajak? Kemungkinan yang dapat terjadi adalah penyerang dapat mengganggu kelancaran hal-hal yang diatur satelit.
-
Di mana sebagian besar satelit berada? LEO adalah wilayah ruang angkasa di sekitar Bumi tempat sebagian besar satelit berada.
Dia menjelaskan, pengoperasian satelit ini dapat dilakukan dengan skema sewa atau condosat atau konsorsium satelit. Saat ini perusahaan juga tengah mencari mitra lokal maupun asing.
"Saat ini masih penjajakan, berharap Mei tahun depan sudah ketahuan mau pakai skema apa. Bisa joint venture, lagi penjajakan bisa lokal dan asing. Baik lokal relay on Telkom," jelas dia.
Agung menyebutkan, saat ini Transvision sudah memiliki 116 channel. Dengan pengoperasian satelit diharapkan bisa melipatkan channel yang sudah ada. "Mudah-mudahan tahun depan bisa double," ungkapnya.
Untuk mengoperasikan satelit sendiri, pihaknya mengklaim sudah mendapatkan restu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
"Negara kita masuk 3 negara terbaik yang punya satelit selain AS dan Kanada. Tapi sayang jumlah satelit kita kurang dari 10 jari karena kurang dukungan. Minta dukungan dari pemerintah," tutup dia.
(mdk/noe)