Triwulan I-2016, pertumbuhan kredit perbankan capai 8,7 persen
Angka ini berdasarkan rencana bisnis bank (RBB) yang diserahkan oleh 118 bank.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mencatat pertumbuhan kredit pada triwulan I-2016 mencapai 8,7 persen dari target pertumbuhan kredit industri perbankan pada 2016 sebesar 13,98 persen. Angka ini berdasarkan rencana bisnis bank (RBB) yang diserahkan oleh 118 bank.
"Triwulan pertama (2016) pertumbuhan kredit 8,7 persen. Kita cek nanti untuk triwulan II sampai Juni kita lihat apakah bank akan merubah bisnis banknya atau tidak," ujar Muliaman di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Rabu (1/6).
-
Apa itu kartu kredit menurut OJK? Melansir laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kartu kredit adalah salah satu alat pembayaran non tunai yang sudah lama hadir di sekitar kita guna mempermudah transaksi menjadi lebih cepat dan mudah.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
Menurut dia, pencapaian tersebut disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 4,79 di tahun 2015. Sehingga, dengan tingginya pertumbuhan ekonomi, maka akan meningkatkan permintaan kredit perbankan.
"Saya masih tetap optimis karena kalau pertumbuhan ekonomi bisa tinggi maka permintaan kredit juga tinggi. Jadi bukan kreditnya dulu naik, tapi pertumbuhan ekonomi yang naik akan menciptakan permintaan kredit meningkat. Lalu, perkiraan pertumbuhan ekonomi naik akan sejalan dengan pertumbuhan kredit," jelas dia.
Sementara itu, Deputi komisioner Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Irwan Lubis, mengatakan penyaluran kredit perbankan pada tahun ini ditargetkan tumbuh 13,98 persen. Sementara, total aset perbankan secara industri di tahun 2016 ditargetkan meningkat 12,5 persen.
"OJK sudah menerima rencana bisnis di tahun 2016 dari 118 bank. Dan hari ini sudah mulai ada proses dengan pengawas bank untuk memperoleh pandangan bahwa target bisa tercapai," kata Irwan.