Uber sebut pemerintah tak paham model bisnisnya
Uber mengaku tak pernah memiliki mobil atau kendaraan lainnya untuk menjadi transportasi umum.
Juru Bicara Uber Technologies Karun Arya menilai, pemahaman masyarakat dan pemerintah akan aplikasi Uber masih keliru. Uber mengaku tak pernah memiliki mobil atau kendaraan lainnya untuk menjadi transportasi umum.
"Masyarakat dan pemerintah tidak sepenuhnya mengerti soal bisnis model Uber," tegasnya di Bandara Halim, Jakarta, Jumat (20/11).
Dia menjelaskan, Uber hanya memberikan pelayanan dan kesempatan kepada pengguna layanan untuk mendapatkan transportasi aman dan nyaman. Tentunya layanan ini hanya melalui aplikasi, bukan jasa transportasi.
"Lima tahun lalu, kalau ada menekan handphone yang bisa lakukan hanya bisa menelepon. Tapi sekarang menekan handphone bisa mendapatkan mobil, bahkan helikopter," kata dia.
Karun meminta pemerintah dan masyarakat untuk membuktikan Uber bukanlah layanan transportasi umum.
"Kau tidak bisa mencari Uber di manapun. Karena Uber hanya ada di handphone."
Atas masalah ini, Uber telah melakukan komunikasi untuk menjelaskan aplikasi jasa ini. Tujuannya untuk memberitahukan Uber hanya aplikasi teknologi dengan model bisnis bagi hasil.
"Masih banyak yang belum mengerti ini, untuk meng-clearkan kalau Uber itu aplikasi dan ride sharing. Mudah-mudahan bisa menanamkan opini ke pemerintah," katanya.
Karun menambahkan Uber juga melakukan penyaringan terhadap mitra bisnis penyedia jasa transportasi. Setiap perusahaan yang bergabung harus menyerahkan BPKB, asuransi mobil dan usia kendaraan harus di bawah lima tahun.
"Driver juga harus menyerahkan SKCK dan biodata diri. Kemudian ada namanya latihan driver," pungkas dia.
(mdk/sau)