Usai Corona, Tren Pariwisata Diprediksi Tinggi di Bidang Kesehatan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong para pelaku dan penyelenggara kegiatan (event) mempersiapkan strategi untuk menghadapi perubahan tren baru dalam berwisata. Sekaligus juga bersiap menghadapi proyeksi lonjakan kinerja pariwisata pasca pandemi Covid-19.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong para pelaku dan penyelenggara kegiatan (event) mempersiapkan strategi untuk menghadapi perubahan tren baru dalam berwisata. Sekaligus juga bersiap menghadapi proyeksi lonjakan kinerja pariwisata pasca pandemi Covid-19.
Deputi Bidang Pemasaran (Kemenparekraf), Nia Niscaya, mengatakan pasca pandemi Covid-19 diperkirakan akan terjadi paradigma dan tren berwisata baru. Di mana tren tersebut akan mengarah pada kesehatan dan kenyamanan pada berbagai sektor mulai dari atraksi, akomodasi, preferensi produk, transportasi, hingga label higienis.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Seperti dari sisi atraksi, wisatawan akan lebih memilih dan fokus pada atraksi wisata yang memperhatikan physical distancing atau social distancing serta memperhatikan kapasitas daya tampung, di Italia sudah melakukan bagaimana penerapan social distancing di area pantai," kata Nia Niscaya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (30/4).
Kemudian dari sisi transportasi, umumnya sebelum wabah terjadi wisatawan tidak terlalu memperhatikan jumlah, lama transit, harga penerbangan, hingga harga penyeberangan menggunakan ferry. Namun pascapandemi diprediksi terdapat perubahan, wisatawan akan lebih memperhatikan waktu lama transit dan jika perlu penerbangan langsung.
"Contoh lain di Batam dan Bintan, kenyamanan, sanitasi, dan higenitas di kapal ferry juga menjadi perhatian. Terlebih ferry menjadi salah satu moda transportasi untuk bisa membawa wisatawan Singapura. Contoh lainnya maskapai Emirates yang melakukan rapid test kepada seluruh calon penumpangnya," katanya.
Untuk preferensi produk, lanjut Nia, sebelumnya wisatawan mencari atraksi yang sedang ramai dan viral, serta posisinya dekat atau bahkan di perkotaan. Namun nantinya tren itu berubah ke arah kesehatan, aktivitas outdoor yang memiliki udara sejuk, self-driving, dan private tour.
Tren baru juga akan tampak di sisi akomodasi, dulu wisatawan memikiran harga. Nantinya harga sudah tidak lagi terlalu diperhatikan yang jadi perhatian adalah higienitas, sanitasi, dan keamanan.
"Untuk tipe akomodasinya seperti villa, resort, atau bahkan yang dekat dengan bandara/ferry terminal, sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan mudah diakses. Dan yang terakhir adalah label higienitas. Hal ini sudah kami koordinasikan dengan Kementerian Kesehatan dan ini menjadi pekerjaan rumah Kemenparekraf untuk memberikan panduan sebagai pedoman yang dapat disosialisasikan," kata Nia.
Pemerintah Aktif Sosialisasi
Nia juga menjelaskan, di tengah fase tanggap darurat pihaknya telah melakukan serangkaian strategi komunikasi baik ke dalam maupun luar negeri. Untuk dalam negeri, Kemenparekraf telah melakukan edukasi terkait bahaya COVID-19 dan kampanye #TundaMudikDulu di media sosial. Lalu kampanye #kreatifdirumah dan #jelajahdarirumah untuk menginspirasi masyarakat agar tetap kreatif serta menginspirasi perjalanan wisata setelah wabah usai.
"Di sektor ekonomi kreatif, kami juga memiliki kampanye #BeliKreatifLokal untuk 500 UMKM subsektor fesyen, kuliner, dan kriya dengan tujuan untuk membantu promosi atau dengan melakukan festival digital bersama partners e-commerce secara online," katanya.
Untuk komunikasi ke luar negeri, Kemenparekraf juga telah melakukan kampanye #StayatHome #TravelTomorrow. Hal itu lantaran penduduk dunia sangat sensitif saat ini, maka promosi luar negeri juga akan lebih menyuarakan tentang #StayatHome, namun tetap kreatif di rumah sambil terus menginspirasi untuk #TravelTomorrow.
"Tidak hanya itu, update info tentang COVID-19 di Indonesia juga dilakukan untuk meningkatkan kredibilitas Indonesia di mata dunia agar orang merasa aman untuk melakukan traveling ke Indonesia setelah wabah berakhir," pungkasnya.
(mdk/bim)