Vaksin Covid-19 Hadir, Pengusaha Ritel Optimistis Ekonomi Mulai Pulih Semester I 2021
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Fernando Repi, optimistis sektor ritel akan kembali naik di akhir semester pertama 2021. Dengan adanya vaksin yang sudah memasuki tahap uji klinis, dia yakin tahun 2021 merupakan momentum dalam pemulihan ekonomi Indonesia.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Fernando Repi, optimistis sektor ritel akan kembali naik di akhir semester pertama 2021. Dengan adanya vaksin yang sudah memasuki tahap uji klinis, dia yakin tahun 2021 merupakan momentum dalam pemulihan ekonomi Indonesia.
"Tahun 2021, mungkin di akhir semester pertama sudah bisa kembali pulih bisnis ritel karena di tahun 2020 kami terdampak hampir 80 persen," ujar Fernando dalam MarkPlus Conference 2021, Kamis (10/12).
-
Kenapa usaha risoles Mistiyati mengalami penurunan saat pandemi? "Saya dulunya tujuh tahun jadi pedagang risoles keliling pakai motor sambil anter anak sekolah. Trus pas pandemi, penjualan saya turun jauh, karena konsumen pada takut beli,” ujarnya seperti dilansir dari tangerangkota.go.id.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Kapan rapat terkait perkembangan sektor pertanian nasional akan digelar? Herindra menambahkan bahwa dalam waktu dekat Menhan Prabowo dan jajaran Kemenhan akan menggelar rapat terkait perkembangan sektor pertanian nasional.
Dia memperkirakan, kondisi baru akan kembali normal dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Dia mencatat total penjualan ritel modern hingga akhir 2020 baru mencapai 30 – 40 persen menuju normal.
Dia mengatakan sektor kebutuhan pokok menjadi sektor ritel yang bisa lebih awal rebound karena telah beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi. Selain itu, groceries juga memanfaatkan messaging shopping, kolaborasi OMNI Channel, kerjasama dengan e-commerce, dan sebagainya.
Selain itu, dia juga melihat beberapa bisnis di sektor groceries telah melakukan kolaborasi marketing yang baik. "Nah jadi bukan hanya kolaborasi channel penjualan, tetapi juga channel supply melalui kolaborasi marketing dan merchandising," kata Fernando.
Harap Masyarakat Menengah Atas Tetap Berbelanja
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman berharap masyarakat Indonesia khususnya kelas atas tetap giat berbelanja pada tahun depan, dan seterusnya. Sebab, kata Adhi, bila masyarakat kelas atas memiliki peran yang cukup besar dalam peningkatan konsumsi produk makanan dan minuman.
Dalam kondisi normal, industri makanan dan minuman bisa tumbuh 7 sampai 9 persen, namun di 2021 GAPMMI mencoba untuk realistis. "Industri ini sempat mengalami titik terendah di fase Ramadhan dan Lebaran yang seharusnya mencapai puncak," kata dia.
Meskipun sempat jatuh pada Mei Ramadan dan Lebaran lalu, pertumbuhan industri makanan dan minuman naik menjadi 0,66 persen dari yang semula 0,22 persen di kuartal dua. Peningkatan ini diyakini akan terus terjadi menuju pemulihan pada semester satu tahun depan, apalagi jika program pemerintah terkait pemulihan ekonomi terus berjalan tahun depan.
(mdk/bim)