Wapres JK akui RI belum bisa pengaruhi dinamika ekonomi global
"Justru kita dipengaruhi oleh Amerika Serikat, China, Jepang dan negara-negara di Eropa."
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan perekonomian Indonesia termasuk terbesar di dunia. Itu terbukti dari keanggotan Indonesia di kelompok ekonomi 20 besar dunia atau sering disebut G20.
Sayangnya, itu belum bisa dijadikan modal untuk memengaruhi ekonomi dunia.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Apa yang dikritik oleh Jusuf Kalla terkait hukuman pidana dalam kesalahan strategi bisnis? Pasalnya, ada berbagai faktor yang menentukan kerugian dalam korporasi, bukan hanya semata-mata kesalahan strategi. "Direksi boleh mengambil keputusan karena korporasi ada tiga bagian, yakni direksi, komisaris dan pemegang saham. Sepanjang direksi diketahui dan disetujui oleh dua organ lainnya maka itu bukan pidana jika melihat dari sisi hukum korporasi atau perseroan terbatas," kata Dosen Hukum Universitas Indonesia Fully Handayani Ridwan dalam keterangannya, Rabu (22/5).
-
Siapa yang Jusuf Kalla kritik terkait hukuman pidana dalam kesalahan strategi bisnis? Pasalnya, ada berbagai faktor yang menentukan kerugian dalam korporasi, bukan hanya semata-mata kesalahan strategi. "Direksi boleh mengambil keputusan karena korporasi ada tiga bagian, yakni direksi, komisaris dan pemegang saham. Sepanjang direksi diketahui dan disetujui oleh dua organ lainnya maka itu bukan pidana jika melihat dari sisi hukum korporasi atau perseroan terbatas," kata Dosen Hukum Universitas Indonesia Fully Handayani Ridwan dalam keterangannya, Rabu (22/5).
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista bekas? Pemerintah membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dengan harga murah bukan terjadi saat ini saja. Hal tersebut dinungkapkan langsung Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) yang pernah berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) "Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,"
-
Kenapa Jusuf Kalla menilai pembelian alutsista bekas dengan harga Rp1 Triliun tidak layak? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
"Justru kita dipengaruhi oleh Amerika Serikat, China, Jepang dan negara-negara di Eropa," katanya saat menyampaikan pidato kunci di acara Indonesia Economic Outlook 2016, Jakarta, Selasa (1/11).
Dia mencontohkan, perlambatan ekonomi China memukul kinerja ekspor Indonesia yang didominasi barang tambang.
"Indonesia yang andalan ekspornya adalah sumber daya tersebut, tentu akan terpengaruh juga. Selama 2015 itu sudah terjadi, dan 2016 juga dimungkinkan terjadi."
Diakuinya, sumber daya alam plus populasi besar masih menjadi tumpuan ekonomi Indonesia.
"Dan di situlah kenapa orang tertarik masuk ke Indonesia.
Di sisi lain, menurut JK, pihaknya harus memerbaiki pengelolaan empat sektor ekonomi. Keuangan, energi, birokrasi, dan logistik.
"Yang lebih mahal itu financial sektor, dibanding negara lain. Itu berarti tak bisa berdiri sendiri," ujarnya.
Baca juga:
BPS catat inflasi November 2015 capai 0,21 persen
Yuan jadi mata uang IMF, China bakal banjir dana asing USD 3 triliun
Ditolak Indonesia, kereta Jepang dilirik di mana-mana
Bappenas: Harus ada subsidi untuk energi terbarukan
DEN: Dunia cap Indonesia arabnya biofuel