Wapres JK wacanakan impor beras padahal stok Bulog masih cukup
Stok beras di gudang Bulog sekitar 1,7 ton, aman hingga akhir tahun.
Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah memberikan sinyal membuka keran impor beras. Pemerintah disebut-sebut bakal mendatangkan 1,5 juta ton beras dari Thailand untuk kebutuhan beras miskin (Raskin) atau yang kini berganti nama menjadi beras masyarakat sejahtera (Rastra).
Berdasarkan data Perum Badan Pusat Logistik (Bulog), sesungguhnya stok untuk raskin masih cukup untuk kebutuhan hingga akhir 2015.
-
Apa yang dilakukan Bulog untuk menjaga stok beras di Indonesia? Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga kini memiliki stok dengen volume ideal yakni 1,8 juta ton. Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen. Hingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
-
Kapan Bulog menyerap produk petani dalam negeri untuk menjaga stok beras? Hingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
-
Dari mana BULOG mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia? “Saat ini kita sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar dan Kamboja. Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan”, tambah Tomi.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Berapa berat Bumi? Menurut NASA, Massa Bumi berkisar 5,9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septiliun pon.
-
Kapan Hari Bela Negara diperingati? Setiap 19 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Bela Negara.
"Sampai kemarin 1,7 juta ton, 600.000 ton bentuk komersil dan 1,1 juta ton medium. Beras medium itu untuk melaksanakan tugas untuk mengisi sesuai kewajiban rastra," tegasnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (25/9).
Dia menjelaskan, perhitungan yang dilakukan Bulog sudah termasuk rencana penambahan pemberian Raskin bulan ke 13 dan 14. Sehingga, rencana Wapres Jusuf Kalla mengimpor beras sesungguhnya tidak perlu dilakukan.
"Kami bisa mencukupi kewajiban kepada Rastra sampai dengan Desember termasuk dua bulan tambahan. Insya Allah sampai Desember bisa kami selesaikan semua," tuturnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Karianto Suprih mengaku belum mendapatkan perintah untuk menerbitkan izin impor beras.
"Kalau Wapres sudah bicara pasti ada respons di bawah. Tapi di level saya, saya belum dengar," ucapnya.
Rencana pengadaan beras ini tidak untuk dijualbelikan, melainkan hanya untuk cadangan beras. Pemerintah merencanakan menambah jatah pemberian beras miskin (raskin) sebanyak dua kali melihat dampak El Nino berkepanjangan ini.
"Sebenarnya buat cadangan Bulog (Badan Pusat Logistik). Kita kan tidak impor beras untuk dijual, mungkin untuk raskin," tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengumpulkan menteri bidang ekonomi di kediaman dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Hadir dalam rapat tersebut antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, dan Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumajakti.
Dalam rapat tersebut JK menginstruksikan beberapa hal terkait antisipasi ketersediaan bahan pangan selama musim kemarau.
"Banyak hal. Bagaimana kita mengantisipasi itu. Bagaimana penyediaan pangan dan sebagainya. Termasuk kemungkinan-kemungkinan menambah stok beras dari luar. Itu kita harus laksanakan semua," kata JK di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/9).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengaku siap melaksanakan impor jika memang diperintahkan Presiden Joko Widodo.
"Jadi persoalan impor tidak impor lihat keadaan nanti, kalau sudah ada perintah nanti baru. Kami kan pembantu presiden, siap melaksanakan kapan saja."
Baca juga:
Soal rencana JK impor beras, bagi Jokowi yang penting stok aman
Wapres JK: Kita akan batasi impor barang mewah
Kemendag: Kita tidak impor beras untuk dijual, mungkin untuk raskin
Wapres Jusuf Kalla sampaikan duka cita atas tragedi Mina
Jokowi dan JK kurban 1 ekor sapi di Masjid Istiqlal
Wapres Jusuf Kalla: Dalam tiap Pilkada yang dijual harapan