Wapres Jusuf Kalla: Bagus Rupiah melemah, bisa tingkatkan ekspor
Nilai tukar Rupiah terhadap USD dipengaruhi berbagai faktor, utamanya kondisi perekonomian dunia.
Rupiah kembali tidak berdaya menghadapi kekuatan USD dan sentimen global. Menurut data Bank Indonesia, Rupiah menyentuh angka Rp 12.993 per USD.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, nilai tukar Rupiah terhadap USD dipengaruhi berbagai faktor, utamanya kondisi perekonomian dunia. Sementara untuk fundamental ekonomi nasional masih cukup kuat.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Kenapa Jusuf Kalla menilai pembelian alutsista bekas dengan harga Rp1 Triliun tidak layak? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
"Ya itu kan hubungannya dengan ekonomi China dengan Eropa. Macam-macamlah pengaruh. Eropa melemah karena Yunani, Spanyol. Akibatnya dolar menguat. Itu antara lainnya," ujar JK di kantornya, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/3).
Meski nilai tukar Rupiah anjlok, Indonesia harus bisa memanfaatkan kondisi kondisi ini. Dalam pandangannya, ini saatnya meningkatkan aktivitas dan kinerja ekspor Indonesia. Di sisi lain, aktivitas impor ditekan.
"Tentu kita juga harus perhatikan masalah-masalah kita juga, apa yang memperkuat ekspor kita lebih lanjut. Kalau Rupiah melemah artinya ekspor akan naik. Hal bagus. Pendapatan rakyat lebih banyak ekspor, impor akan lebih sulit," imbuh JK.
Terkait dengan ekspor Indonesia yang masih lebih banyak berupa komoditas yang harganya sedang turun di pasar internasional, JK menampik dengan menyebut ekspor berupa manufaktur juga tidak kalah besar.
"Ya, kita ada ekspor mineral, ada ekspor komoditi. Ada juga ekspor manufacturing. Kita ekspor baju, tekstil, alat-alat listrik, kita ekspor juga mobil, itukan manufaktur semua. Tidak berarti hanya beras saja. Kita ekspor kedua-duanya. Kita lebih banyak ekspor manufacturing sebenarnya kalau segi di luar batu bara ya," papar JK.
Baca juga:
Bank Indonesia tak khawatir meski Rupiah terus terpuruk
Rupiah melemah, Sofyan Djalil anggap biasa
Rupiah terus anjlok, daya beli masyarakat turun