Wapres: Keuangan Syariah Mampu Jadi Instrumen Akselerasi Ekonomi Akibat Pandemi
Ma'ruf mencontohkan, potensi besar dalam bidang sosial finance yakni terkait zakat, infaq, dan sedekah (zis) juga wakaf sampai saat ini masih belum dioptimalkan.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendukung penuh rencana pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Ekonomi berbasis syariah diyakini mampu menjadi instrumen baru dalam rangka akselerasi pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
"Saya memiliki keyakinan bahwa berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan pelaku usaha keuangan syariah, baik di di bidang ekonomi syariah maupun komersial finance dan sosial finance syariah memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi dan berperan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," tegas dia dalam webinar bertajuk 'Potensi Ekonomi Syariah Pasca Pandemi', Selasa (27/10).
-
Apa yang diminta Ma'ruf Amin kepada pemerintah daerah terkait ekonomi syariah? Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan tiga arahan strategis kepada pemerintah daerah (pemda) seluruh Tanah untuk mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di wilayahnya masing-masing.
-
Bagaimana cara Ma'ruf Amin menyarankan pemerintah daerah untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang ekonomi syariah? Bangun kolaborasi guna meningkatkan penelitian dan pengembangan di sektor-sektor unggulan ekonomi syariah," ujarnya.
-
Kenapa Wapres Ma'aruf Amin menekankan pentingnya hilirisasi pertanian? Selain dapat meningkatkan ekspor pertanian secara keseluruhan, hilirisasi turut mendorong upaya pemerintah dalam pengembangan usaha dan peningkatan pendapatan masyarakat kecil.
-
Kenapa Ma'ruf Amin meminta pemerintah daerah untuk mengoptimalkan otonomi daerah dalam pengembangan ekonomi syariah? Pastikan ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu tema perencanaan pembangunan daerah jangka panjang dan menengah," kata dia.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
Ma'ruf mencontohkan, potensi besar dalam bidang sosial finance yakni terkait zakat, infaq, dan sedekah (zis) juga wakaf sampai saat ini masih belum dioptimalkan. Alhasil potensi sektor social finance masih belum mampu dijadikan alternatif untuk menopang aspek fiskal dalam rangka akselerasi pemulihan ekonomi nasional.
"Maka dalam bidang zakat, infaq, sedekah, akan terus saya mengawal BAZNAS dan LAZ yang ada. Agar dapat mengambil terobosan, sehingga potensi ziz yang ada dapat di maksimalkan," jelas dia.
Kemudian, untuk memaksimalkan potensi wakaf pemerintah berencana membentuk Gerakan Nasional Wakaf Tunai (GNWT) untuk memperluas partisipasi masyarakat dalam mengumpulkan dana sosial. Nantinya dana tersebut akan dipakai guna mendukung percepatan pembangunan nasional, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
"Oleh karena itu, saya meyakini zis dan wakaf apabila dapat ditangani dengan serius akaa menjadi pilar kuat dalam pelaksanaan program kesejahteraan umat Islam di indonesia. Serta dapat berperan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," katanya.
Masyarakat Belum Paham
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, masyarakat Indonesia belum memahami betul tentang wakaf. Menurutnya, selain tanah, wakaf bisa berupa uang dan surat berharga.
"Jenis wakaf ini masih belum dikenal di Indonesia, karena selama ini wakaf hanya dipahami sebatas wakaf tanah. Padahal, wakaf sebenarnya tidak harus berupa benda tidak bergerak seperti tanah, tetapi bisa juga berupa uang dan surat berharga," kata Ma'ruf dalam acara Badan Wakaf Indonesia secara virtual, Senin (14/9).
Ma'ruf menjelaskan, berbeda dengan wakaf tanah, potensi wakaf uang dapat diperoleh dari donasi masyarakat secara luas. Jika wakaf tanah hanya bisa dilakukan orang yang mampu, maka dengan wakaf uang hampir setiap orang bisa menjadi wakif atau orang yang wakaf dan memperoleh Sertifikat Wakaf Uang.
"Dana yang diwakafkan itu tak akan berkurang jumlahnya. Justru sebaliknya, dana itu akan berkembang melalui investasi dan hasilnya akan bermanfaat untuk peningkatan prasarana ibadah, pendidikan, dan kesejahteraan umum," ucapnya.
(mdk/idr)