Waspada, Banjir Jakarta Bisa Bikin Harga Kebutuhan Pokok Meroket
Eko menjelaskan, secara karakteristik, Jakarta bukanlah daerah penghasil bahan pokok. Sehingga bila akses distribusi terhambat, maka pengiriman bahan makanan dari berbagai wilayah akan terganggu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada 91 RT di Jakarta yang terendam banjir pada Senin (8/11). Mayoritas atau sebanyak 70 RT berada di Jakarta Timur dan 21 RT berlokasi di Jakarta Selatan.
Ekonom Indef, Eko Listiyanto menilai banjir di Jakarta berpotensi mengganggu proses pemulihan ekonomi di ibu kota setelah 1,5 tahun mengalami pelemahan. Kenaikan harga bahan pokok pun tak bisa terhindarkan karena proses distribusi yang terhambat.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Bahan pangan apa yang mengalami kenaikan harga di Jakarta? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa itu kupat banyu pindang? Kupat banyu pindang yang lezat kini jadi kuliner legendaris di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
"Terutama yang terdampak itu salah satunya kenaikan harga bahan pokok karena suplainya mengalami hambatan," kata Eko saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Selasa (9/11).
Eko menjelaskan, secara karakteristik, Jakarta bukanlah daerah penghasil bahan pokok. Sehingga bila akses distribusi terhambat, maka pengiriman bahan makanan dari berbagai wilayah akan terganggu.
Apalagi di terdapat ratusan pasar tradisional di Jakarta. Begitu juga dengan pusat perbelanjaan modern yang banyak mendapatkan suplai produk dari berbagai wilayah di luar Jakarta.
"Jakarta ini ini daerah yang relatif buyer, tidak menghasilkan bahan pokok sendiri seperti buah, sayuran dan lainnya. Suplainya itu biasanya kan dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur atau wilayah lainnya," kata dia.
Meskipun lokasi banjir terbilang kecil, namun tetap harus diwaspadai. Mengingat saat ini baru memasuki awal bulan November, sedangkan puncak musim penghujan biasanya terjadi di awal tahun berikutnya.
Bagaimana Jika Berlangsung Lama?
Bila kondisi ini berlangsung lama, Eko menyebutkan bisa berdampak pada penurunan indeks keyakinan produsen. Hanya saja saat ini belum sampai pada level tersebut.
"Kalau berlangsung selama 1 bulan (banjir) ini bisa mengganggu indeks keyakinan produsen tapi sejauh ini belum sampai ke situ," kata dia.
Alasannya, daerah yang tergenang air merupakan titik-titik yang biasa terendam banjir. Lokasi banjir juga tidak merata dan masyarakat sudah mulai adaptif. Namun banjir tetap berpotensi menghentikan aktivitas masyarakat.
"Jadi ini banjirnya tidak rata, masyarakatnya juga adaptif terhadap banjir tapi masih ada potensi aktivitas bisa terhenti secara umum," kata dia mengakhiri.