Waspada, Dunia Terancam Alami Krisis Pasokan Minyak
Dunia diingatkan ancaman krisis pasokan minyak. Salah satu penyebabnya karena sebagian besar perusahaan takut berinvestasi di sektor ini. Perusahaan takut menghadapi tekanan energi hijau.
Dunia diingatkan ancaman krisis pasokan minyak. Salah satu penyebabnya karena sebagian besar perusahaan takut berinvestasi di sektor ini. Perusahaan takut menghadapi tekanan energi hijau.
Hal ini dikatakan kepala Saudi Aramco, Amin Nasser seraya menambahkan bahwa pihaknya tidak dapat memperluas kapasitas produksi lebih cepat dari yang dijanjikan.
-
Kenapa minyak bumi penting dalam ekonomi global? Tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar saja, tetapi minyak bumi juga bisa dimanfaatkan untuk bahan pembuatan aspal, pelumas, kerosin, dan nafta. Maka dari itu, minyak bumi penting dalam ekonomi global. Minyak memiliki peranan yang cukup besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dari sisi penerimaan negara khususnya untuk penerimaan negara bukan pajak, minyak bumi menyumbang penerimaan terbesar bagi pembangunan. Namun dari sisi belanja, minyak bumi merupakan komoditas yang disubsidi negara dalam jumlah yang paling besar.
-
Kapan minyak bumi terbentuk? Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar adalah kelompok alkana. Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar adalah kelompok alkana. Nantinya minyak bumi atau minyak mentah ini akan diproses untuk menghasilkan berbagai macam bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari seperti minyak tanah, bensin. Selain itu, dapat digunakan sebagai reagen kimia dalam pembuatan obat-obatan. Proses pengolahan minyak sendiri membutuhkan banyak tahapan agar dapat siap digunakan.Untuk mengetahui secara rinci, berikut merdeka.com telah rangkum proses pengolahan minyak bumi dan minyak mentah sampai dapat dimanfaatkan, yang dilansir dari ilmugeografi.com.
-
Di mana minyak bumi terbentuk? Ketika ganggang dan plankton ini mati puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, mereka tenggelam ke dasar laut.
-
Apa sebenarnya sumber minyak bumi? Menurut Müller, minyak sebenarnya berasal dari triliunan alga (ganggang) kecil dan plankton.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mengatasi dampak fluktuasi harga minyak dunia? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah. “Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pegendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,” ujar Nicke.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
Amin Nasser, kepala produsen minyak terbesar dunia mengatakan bahwa dia berpegang teguh pada target peningkatan kapasitas menjadi 13 juta barel per hari dari 12 juta barel saat ini pada 2027, meskipun ada seruan untuk melakukannya lebih cepat.
"Dunia berjalan dengan kapasitas cadangan kurang dari 2,0 persen. Sebelum Covid, industri penerbangan mengonsumsi 2,5 juta barel per hari. Jika industri penerbangan menambah kecepatan, Anda akan menghadapi masalah besar," kata Nasser di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos dikutip dari Antara, Selasa (24/7).
"Apa yang terjadi di Rusia-Ukraina menutupi apa yang akan terjadi. Kami mengalami krisis energi karena kurangnya investasi. Dan itu mulai menggigit setelah pandemi," tambahnya.
Nasser mengatakan, pembatasan Covid di China tidak akan bertahan lama, dan oleh karena itu permintaan minyak global akan melanjutkan pertumbuhannya.
Arab Saudi saat ini memproduksi 10,5 juta barel per hari, atau setiap sepersepuluh barel di dunia, dan kemungkinan akan meningkatkan produksi menjadi 11 juta barel per hari akhir tahun ini ketika pakta yang lebih luas antara OPEC dan sekutu seperti Rusia berakhir.
Riyadh telah menghadapi seruan dari Barat untuk meningkatkan produksi lebih cepat dan memperluas kapasitas lebih cepat untuk membantu memerangi krisis energi.
"Jika kami bisa melakukannya (memperluas kapasitas) sebelum 2027 kami akan melakukannya. Ini yang kami katakan kepada pembuat kebijakan. Itu butuh waktu".
Masalah Emisi Karbon
Nasser juga mengatakan, dialog antara industri minyak dan pembuat kebijakan mengenai transisi dari bahan bakar fosil ke energi yang tidak menghasilkan emisi karbon telah bermasalah.
"Saya tidak berpikir ada banyak dialog konstruktif yang terjadi. Di area tertentu kami tidak dibawa forum diskusi. Kami tidak diundang ke COP di Glasgow," katanya merujuk pada konferensi iklim PBB tahun lalu di Glasgow, Skotlandia.
Dia juga mengatakan pesan tahun lalu dari Badan Energi Internasional (EIA) bahwa permintaan minyak dunia akan turun dan tidak ada investasi baru dalam bahan bakar fosil yang diperlukan berdampak besar.
"Kami membutuhkan dialog yang lebih konstruktif. Mereka mengatakan kami tidak membutuhkan Anda pada 2030, jadi mengapa Anda pergi dan membangun proyek yang memakan waktu 6-7 tahun. Pemegang saham Anda tidak akan mengizinkan Anda melakukannya".
Oleh karena itu, proses transisi energi seringkali terbukti kacau dan mengganggu. "Tidak ada rencana yang bagu ketika Anda tidak memiliki rencana B, jangan menjelek-jelekkan rencana A," katanya.
"Tekanan dan retorikanya adalah, jangan berinvestasi, Anda akan memiliki aset yang turun nilainya. Itu membuat CEO sulit untuk melakukan investasi."
Cadangan Gas Tak Digunakan
Apa yang disebut teori stranded asset (aset yang mengalami penurunan nilai) adalah gagasan bahwa cadangan minyak dan gas yang signifikan dibiarkan tidak digunakan karena dibutuhkan lebih lama.
Nasser mengatakan, kesalahan langkah selama transisi energi global hanya akan mendorong penggunaan batu bara yang lebih besar oleh banyak negara Asia.
"Bagi pembuat kebijakan di negara-negara itu, prioritasnya adalah menyediakan makanan untuk rakyatnya. Jika batu bara dapat melakukannya setengah harga, mereka akan melakukannya dengan batu bara".
Dia mengatakan, Aramco, di mana Arab Saudi adalah pemegang saham utama, berbeda karena berinvestasi dalam bahan bakar fosil dan transisi energi.
"Itulah perbedaan kami dari yang lain. Tapi apa yang kami tambahkan tidak cukup untuk memenuhi keamanan energi dunia."
(mdk/idr)