Waspada, Perang Israel Vs Hamas Berpotensi Buat Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi Sejak 2008
Perekonomian global akan menghadapi guncangan energi ganda untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Sejauh ini, harga minyak dunia diprediksi bisa naik 3 hingga 13 persen, menjadi antara USD 93 dan USD 102 per barel.
Waspada, Perang Israel Vs Hamas Berpotensi Buat Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi Sejak 2008
Waspada, Perang Israel Vs Hamas Berpotensi Buat Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi Sejak 2008
Bank Dunia mengingatkan bahwa konflik Israel-Hamas dapat memicu guncangan harga komoditas seperti minyak mentah dan produk pertanian. Kondisi akan lebih parah jika perang Israel-Hamas meningkat di Timur Tengah.
Harga minyak dunia untuk saat ini telah meningkat 6 persen sejak konflik tersebut pecah.
- Penjajahan Israel Bikin Ekonomi Gaza Makin Terpuruk, Kini Hanya Bergantung dari Bantuan Negara Lain
- Dampak Perang Israel Vs Hamas Palestina ke Ekonomi Dunia, Termasuk Harga Minyak Meroket
- Dampak Konflik dengan Palestina, Ekonomi Israel Melambat
- Prediksi IMF soal Dampak Perang Israel-Hamas: Ekonomi Global Kacau, Harga Minyak Dunia Meroket
Mengutip Channel News Asia, kepala ekonom Bank Dunia Indermit Gill menyoroti konflik Israel-Hamas terjadi ketika perang Rusia-Ukraina telah memberikan tekanan pada pasar, dan menjadi kejutan terbesar terhadap pasar komoditas sejak tahun 1970-an.
"Para pengambil kebijakan harus waspada. Jika konflik semakin meningkat, perekonomian global akan menghadapi guncangan energi ganda untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade" baik dari perang di Ukraina maupun konflik di Timur Tengah, jelas Gill.
Bank Dunia juga mengingatkan, banyak potensi kenaikan harga minyak akan bergantung pada apa yang terjadi pada harga dan ekspor minyak dunia.
Sejauh ini, harga minyak dunia diprediksi bisa naik 3 hingga 13 persen, menjadi antara USD 93 dan USD 102 per barel.
Skenario median memperkirakan harga minyak akan naik hingga USD 121 per barel, sedangkan skenario terburuk akan melihat harga minyak mencapai puncaknya antara USD 140 dan USD 157, berpotensi melampaui harga tertinggi sejak tahun 2008.
Sebelumnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) telah mengingatkan bahwa dampak ekonomi dari konflik Israel-Hamas mulai terlihat di sejumlah negara Timur Tengah.
"Anda lihat negara-negara tetangga, Mesir, Lebanon, Yordania di sana dampaknya (konflik Israel-Hamas) sudah terlihat," kata Kristalina di Future Investment Initiative (FII) di Riyadh
Dampak ini salah satunya pada pertumbuhan ekonomi global, jika konflik tersebut meluas ke negara sekitarnya di kawasan Timur Tengah.
"Jika penyakit ini menyebar melampaui keadaan sekarang, ke seluruh Timur Tengah, akan ada dampaknya," kata Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala dalam sebuah wawancara, dikutip dari CNBC International, Senin (30/10).
"Ingatlah bahwa wilayah ini juga merupakan sumber energi dunia yang berasal dari gas alam dan juga minyak, yang masih banyak digunakan di seluruh dunia. Jadi Anda akan melihat dampaknya terhadap pertumbuhan dan perdagangan global," ujarnya.