Harga BBM Terancam Naik Akibat Konflik Hamas Vs Israel
Dampak dari konflik ini dinilai sangat besar lantaran bisa mempengaruhi pasokan minyak mentah dunia jika terus berlarut-larut.
Dampak dari konflik ini dinilai sangat besar lantaran bisa mempengaruhi pasokan minyak mentah dunia jika terus berlarut-larut.
Harga BBM Terancam Naik Akibat Konflik Hamas Vs Israel
Harga BBM Terancam Naik Akibat Konflik Hamas Vs Israel
Konflik antara tentara Hamas dan Israel di Gaza yang masih berlanjut hingga saat ini. Dampak dari konflik ini dinilai sangat besar lantaran bisa mempengaruhi pasokan minyak mentah dunia jika terus berlarut-larut.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengatakan Pemerintah Indonesia pun terus berupaya menurunkan importasi minyak mentah dan BBM melalui pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Tujuannya untuk meminimalisir dampak dari konflik antara tentara Hamas dan Israel tersebut.
"Kita juga berharap ke depan kita semakin berkurang dalam konsumsi bahan bakar fosil, akhirnya akan menurunkan importasi juga mengingat fluktuasi harga energi global, sekarang terjadi (konflik) Hamas versus Israel," kata Suharso saat Energy Transitions Conference & Exhibitions, Rabu (18/10).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suprawoto berharap konflik di Timur Tengah tidak terlalu membebani APBN tahun ini maupun di tahun 2024.
Sebab, kenaikan harga BBM dalam negeri juga dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak mentah dunia.
"Mudah-mudahan tidak terlalu tinggi meledaknya ketika tahun 2021, APBN kita jebol diRp 520 triliun. Memang antara naik atau tidak di APBN kita ada cadangan anggaran Rp51,4 triliun, jadi kita di DPR masih hitung-hitung di akhir tahun ini," kata Sugeng.
Sugeng berharap kalau bisa lonjakan harga minyak mentah dunia tidak berlangsung hingga tahun depan.
Mengingat lantaran asumsi Indonesian Crude Price (ICP) di APBN 2024 ditentukan sebesar USD82 per barel.
merdeka.com
"Kalau terus menerus ICP di atas USD 95, dipastikan enggak tahan juga APBN kita," ujar Sugeng.
Lebih lanjut, Sugeng menegaskan Komisi VII DPR akan terus memantau kenaikan harga BBM. Baik BBM nonsubsidi kepada BBM bersubsidi, baik itu Pertalite atau Solar.