Waspada Terjebak Bahaya Keinginan Ikut-ikutan Investasi
Sejak beberapa waktu lalu marak cerita sukses trading saham di media sosial. Hal ini menggelitik banyak orang untuk ikut membeli saham. Sebagian memang sudah paham mengenai saham, namun sebagian lagi sekedar ikut-ikutan belaka.
Sejak beberapa waktu lalu marak cerita sukses trading saham di media sosial. Hal ini menggelitik banyak orang untuk ikut membeli saham. Sebagian memang sudah paham mengenai saham, namun sebagian lagi sekedar ikut-ikutan belaka.
Jumlah investor pasar modal pun menunjukkan peningkatan, dari sekitar 3,9 juta investor pada akhir tahun lalu menjadi sekitar 6,1 juta investor pada akhir Agustus 2021 atau meningkat sekitar 57,2 persen dalam tujuh bulan pertama tahun ini.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
-
Bagaimana cara memastikan keamanan investasi dalam manajemen keuangan? Untuk memastikan keamanan investasi, yaitu, dana harus diinvestasikan dalam usaha yang aman sehingga tingkat pengembalian yang memadai dapat dicapai.
Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Krizia Maulana mengingatkan, latah ikut-ikutan membeli efek saham secara langsung tanpa dibekali pengetahuan yang cukup bisa membuat tingkat stress meningkat dan keuangan berantakan.
Berikut Krizia memberikan penjelasan tentang profil risiko, pentingnya mengelola risiko, dan sarana investasi di pasar saham ditulis Rabu (29/9).
Mengenal Profil Risiko
Profil risiko adalah tingkat toleransi seorang individu terhadap risiko yang siap dia tanggung. Umumnya, profil risiko seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, tingkat pengetahuan tentang investasi, serta jumlah aset dan kewajibannya.
Seorang individu dengan jumlah aset yang besar dan kewajiban yang kecil memiliki kemampuan yang relatif besar untuk mengambil risiko. Sebaliknya, individu dengan aset yang kecil dan kewajiban yang besar akan cenderung kurang memiliki kemampuan dalam menanggung risiko.
Selain itu, kesiapan menanggung risiko kerap dikaitkan dengan usia. Investor di usia muda cenderung siap mengambil risiko tinggi, sementara yang berusia lanjut cenderung menghindari risiko. Kemampuan dan kesiapan menanggung risiko tidak selalu sejalan.
Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi, sebaiknya calon investor mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan relevan untuk membantu mengetahui profil risikonya.
Kelola Risiko
Dalam kehidupan sehari-hari kita dihadapkan pada berbagai risiko, misalnya saat berkendara di jalan raya. Begitu pula dalam investasi, ada risiko yang harus dihadapi. Jika setiap risiko dikelola dengan baik, kita bisa menikmati hasil yang bermanfaat bagi kehidupan kita. Risiko harus dikelola, bukan dihindari.
Ikut-ikutan investasi secara langsung di saham, apalagi trading saham, tanpa bekal pengetahuan yang mumpuni bisa diibaratkan seperti ikut tren berkendara dengan mobil sport di jalan raya berbekal kemampuan menyetir yang minimal atau bahkan tanpa bekal kemampuan sama sekali. Akibatnya, risiko terjadi kecelakaan akan sangat besar.
Investasi secara langsung di saham memang memiliki potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga dibarengi oleh risiko yang tinggi. Kuasai dulu ilmunya agar bisa mengelola risiko dengan baik.
Sarana Investasi di Pasar Saham
Untuk meminimalisir risiko investasi di efek saham, silakan manfaatkan reksa dana saham. Dalam sebuah reksa dana saham terdapat koleksi saham dari berbagai perusahaan yang sudah dipilih secara ketat oleh portofolio manajer dengan dukungan tim riset.
Diversifikasi saham dalam sebuah produk reksa dana akan meminimalisir risiko investasi dan membantu meningkatkan potensi imbal hasil investasi. Sebagai gambaran, imbal hasil reksa dana Manulife Saham Andalan (MSA) tercatat sebesar 26,13 persen YTD Agustus 2021, jauh melampaui tolok ukurnya yaitu IDX80 yang mencatatkan kinerja negatif sebesar -8,27 persen.
Peluang investasi pada pasar modal bisa dimanfaatkan oleh siapa pun. Namun pemilihan kendaraan investasi yang tepat, disesuaikan dengan profil risiko masing-masing, akan membuat hati menjadi lebih tenang.
Mencocokkan investasi kita dengan tujuan investasi juga penting karena jika tidak, investasi kita bisa jadi terlalu berisiko, atau justru malah jadi terlalu konservatif sehingga kita kehilangan potensi optimal pertumbuhannya. Investasi jangan sekedar ikut-ikutan.
(mdk/bim)